Jual Desa Wisata, Asita Bali MoU dengan Bongkasa Pertiwi

Jual Desa Wisata, Asita Bali MoU dengan Bongkasa Pertiwi

Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata (ASITA) Bali menyepakati sebuah Memorandum of Understanding (MoU) dengan Desa Bongkasa Pertiwi. Penandatanganan MoU dilakukan antara Ketua ASITA Bali, I Ketut Ardana dengan Kepala Desa Bongkasa Pertiwi, I Made Suarjana, di Kantor Desa Bongkasa Pertiwi, Sabtu (12/1/2019). 

Nota kesepahaman itu mengisyaratkan kerjasama kedua belah pihak dalam mengoptimalkan potensi desa wisata Bongkasa Pertiwi.

Ketut Ardana kepada wartawan mengaku MoU itu sangat penting bagi Asita Bali. Alasannya dengan kesepakatan tersebut, 400 perusahaan anggota Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata dapat menjual potensi Desa Bongkasa Pertiwi kepada para calon wisatawan.

"Desa Bongkasa Pertiwi ini kan sangat dekat sebenarnya jaraknya dari lokasi hotel ya, dari Kuta, dari Nusa Dua, Sanur, tidak begitu jauh ya. Satu jam sudah sampai disini. Kemudian Desa Bongkasa Pertiwi ini sangat menarik potensinya yang mereka miliki," ungkapnya disela-sela MoU sekaligus perayaan HUT Asita ke-48 dengan tema Sinergi dalam Mengembangkan dan Mempromosikan Desa Wisata sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata.

Ardana mengakui, Desa Bongkasa Pertiwi memiliki potensi wisata yang luar biasa. Sebagai desa wisata, ia menilai desa yang masuk Kecamatan Abiansemal, Badung ini mempunyai keindahan alam, dan kekayaan seni, budaya, serta adat istiadat masyarakat sekitar.

"Tadi kita bersama-sama sudah jalan melihat alamnya yang begitu bagus, persawahannya. Kemudian desanya yang ada didalamnya juga sangat cantik sekali. Peninggalan purbakalanya juga ada. Pura Dalem kami lihat dengan pemandangannya yang diseberangnya itu adalah kawasan Ubud sebenarnya, tetapi kita bisa lihat pemandangannya disini," paparnya.

"Kemudian kita masuk kerumah masyarakat juga banyak hal yang bisa kita lihat disana. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal, ya seperti mejejaitan, membuat minyak kelapa, kemudian ada biogas juga yang dibuat oleh mereka, kemudian seni perak juga ada disini. Dan juga desain atau arsitektur daripada desa ini juga cukup menarik," imbuh Ardana.

Selain Bongkasa Pertiwi, Ardana menyebut, Asita Bali juga telah mempromosikan sebagian besar desa wisata di Pulau Dewata. Desa wisata yang biasa dijual kepada wisatawan diantaranya Penglipuran (Bangli), Tenganan serta Budakeling (Karangasem), Pinge (Tabanan), dan Pangsan (Badung).

Ditengah potensi yang luar biasa, ia mengaku ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam upaya optimalisasi desa wisata. Salah satunya dari sisi kebersihan lingkungan. Pihaknya disebut siap memberikan pembinaan kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) semisal pelatihan bagi pramuwisata lokal.

"Kami sebenarnya menggarisbawahi dari sisi kebersihannya sangat-sangat kami garisbawahi. Jadi sampah plastik itu terutama, jangan ada. Kemudian kebutuhan tamu seperti toilet misalnya ditempat-tempat tertentu sangat perlu ada, apalagi di akomodasi, di rumah penduduk yang mereka menginap itu sudah pasti harus ada toilet. Kemudian keramahtamahan masyarakatnya," ujarnya.

Sementara Kepala Desa Bongkasa Pertiwi, I Made Suarjana menjabarkan, banyak potensi yang pihaknya miliki. Selama ini pelancong baik mancanegara maupun nusantara sangat berminat terhadap wisata rafting, ATV (all-terrain vehicle), paintball, dan swing.

"Kalau kita rata-rata kunjungan perhari, untuk raftingnya ada 1.000 orang, swing diatas 200 orang, ATV diatas 50 orang," katanya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait