Environmental Disaster To Destination Of Choices di Bali

Environmental Disaster To Destination Of Choices di Bali

Bali Tourism Board mengadakan acara meeting bersama yang bertema Selasa Pariwisata Environmental Disaster To Destination Of Choices yang menghadirkan pembicara dari pakar Pariwisata yakni Anak Agung Prana dan Warwick Purser seorang pria berwarganegara asing yang selalu mengikuti perkembangan pariwisata di Bali.

Dalam acara tersebut Anak Agung Prana menyampaikan beberapa penggalan sejarah mengenai kedatangan kunjungan wisatawan ke Bali, yakni mulai dari awal pembuatan hotel yang baru mulai proses pembangunannya di tahun 1990.

Dimana di tahun tersebut wisata budaya spiritual juga sudah tampak mulai terlihat khususnya di daerah Pemuteran, “Jadi memang energinya di Pemuteran itu penuh dengan energy spiritual karena ada gunung dan laut yang merupakan bagian dari rua bhineda,” kata Agung Prana usai menjadi pembicara dalam acara Selasa Pariwisata di kantor Bali Tourism Board, Renon, Denpasar.

Agung Prana mengatakan wisatawan yang datang ke daerah pemuteran berasal dari berbagai Negara namun lebih banyak didominasi oleh wisatawan dari Negara Amerika, Prancis dan Jerman.

“Atas kehadiran Pedanda Gede Gunung nanti, pastinya akan menambah kedatangan wisatawan domestik  kesana termasuk juga India,” ujarnya.

Ia juga menambahkan pariwisata yang dikembangkan disana merupakan destinasi pariwisata alternative dikarenakan spiritualitas adalah sesuatu yang cocok keberadaannya di Bali, “Di Bali kan awalnya memang destinasi pariwisata spiritual yang membuat Maha Rsi datang ke Bali, namun sekarang bentuknya sudah berbeda,” tambahnya.

Mengenai kunjungan wisatawan yang datang Agung Prana mengatakan sudah berjalan rata-rata 80%, karena ini merupakan destinasi pilihan yang berkualitas dan ramah lingkungan. “Rata-rata tamu yang juga tinggal di beberapa hotel di daerah Pemuteran sekitar 5 sampai 6 hari dan ada pula yang stay hingga berbulan-bulan,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh para wisatawan yang berkunjung, seperti mengikuti kegiatan diving, snorkeling maupun kegiatan spiritualnya seperti yoga, meditasi serta sembahyang.

Pariwisata tersebut juga melibatkan masyarakat setempat dalam meningkatkan taraf hidup karena manfaat yang didapatkan bisa langsung kemasyarakat, “Kegiatan pariwisata disini banyak dilakukan oleh masyarakat dan banyak bisnis pula yang dikelola oleh masyarakat jadi ekonomi berubah secara drastis,” ujarnya.

“Yang paling terlibat dalam perubahan ini adalah masyarakat, mereka sadar dan mau terlibat karena ada manfaat yang betul-betul kita wujudkan, dimana selama ini peluang mereka mendapatkan manfaat masih kecil jadi kita optimalkan disini,” Agung Prana menambahkan.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait