Dukung 20 Juta Wisman, Bascomm Gelar Summit 2017

Dukung 20 Juta Wisman, Bascomm Gelar Summit 2017

Dalam upaya membantu pemerintah untuk menumbuhkan iklim persaingan sehat di sektor kepariwisataan dan target mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019, diperlukan berbagai terobosan dan dukungan segala pihak. Salah satunya peran dari sales dan marketing di dunia pariwisata, seperti Bali Sales and Marketing Community (Bascomm).
 

“Organisasi berisikan dari 615 anggota, dari berbagai hotel, villa, travel agent, dan insan pariwisata lainnya di Bali. Keberadaan anggota Bascomm berkeinginan memiliki visi dan misi yang sama dalam membantu pemerintah dalam menumbuhkan iklim persaingan sehat di sektor kepariwisataan,” kata penasehat Bascomm Gufron kepada wartawan di Sanur.
 

Ia yang juga menjabat di Indonesia Marketing Association (IMA) dan Badan Promosi Pariwisata Badung ini mengungkapkan, persaingan di dunia pariwisata saat ini sangat ketat. Setiap negara berupaya menunjukkan keunggulan destinasinya. Karena itu, diperlukan sales dan merketing yang andal di sektor kepariwisataan. Ini pula melatari Bascomm fokus pada proses edukasi anggota agar mampu berbicara banyak di tengah persaingan ketat sektor kepariwisataan dunia. Edukasi yang dibekali yaitu bagaimana mengembangkan segmentasi pasar destinasi misalkan Eropa, Asia, Australia, bagaimana cara bernegosiasi, menegloal dunia MICE, membuat pasar domestik berkembang dan meningkatkan market di pariwisata.
 

Menurutnya, anggota sangat memerlukan suatu pengetahuan, skill di dalam berkompetisi dengan kompetitornya Bali atau Indonesia itu sendiri. “Kompetitor kita jelas adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina atau di Asia. Di sinilah kemampuan mereka perlu diasah untuk bersaing sama destinasi kompetitor lainnya,” ujarnya sambil mengatakan dalam mendukung hal tersebut juga diselenggarakan penandatanganan MoU, antara Global Hospitality Expert (GHE), American Hotel dan Lodging Education Institute (AHLEI) dan Bascomm
Ia menambahkan, Global Hospitalty Expert merupakan lembaga patner resmi American Hotel and Lodging Education Institute (AHLEI), yang memegang lisensi penyelenggaraan pelatihan dan ujian sertifikasi profesi bertaraf internasional di bidang perhotelan.

 

Selain itu, acara ini membahas Sales and Marketing Summit 2017 yang diselenggarakan pada 23-25 November 2017 di Inna Grand Bali Beach. Acara akan diisi serangkaian seminar mengenai informasi dan trend terkini, serta pemaparan mengenai strategi pemasaran dalam industri pariwisata dan perhotelan dari pakar berskala internasional seperti I Gede Pitana, Deputy Minister for International Marketing of Indonesia Ministry of Tourism.
“Tentunya ajang ini akan menjadi wadah pembelajaran bagi praktisi sales and marketing untuk menimba ilmu dan memperdalam profesionalisme di bidang yang mereka geluti,” imbuhnya.
 

Melalui Bascomm pihaknya juga menyoroti masih adanya price war alias perang harga yang menjadi potret perkembangan kepariwisataan Bali dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi itu terjadi prediksinya karena hasil dari menjamurnya akomodasi wisata di kawasan Bali Selatan khususnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Satu sisi Bali masih mampu menampung delapan juta wisatawan selama satu tahun, sehingga destinasi harus disebar tidak hanya di Badung Selatan saja. Pihaknya berharap pemerintah perlu merespon fenomena ini untuk menjaga citra Bali sebagai destinasi pariwisata internasional. Dikatakan Pulau Dewata harus mampu berkembang sebagai tujuan wisata yang mengedepankan kualitas ketimbang kuantitas.
 

“Kita semua tahu keinginannya adalah quality tourism, bukan mass tourism. Ini yang harus kita pahami bersama-sama mindsetnya tidak hanya dari orang sales tetapi dari investor sendiri, dari pemerintah sendiri, itu harus satu kesatuan seperti itu,” jelasnya. 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait