Didominasi wisatawan Timur Tengah, The SancToo Villa Terapkan Konsep Tri Hita Karana

Didominasi wisatawan Timur Tengah,  The SancToo Villa Terapkan Konsep Tri Hita Karana

The SancToo Villa, nama yang diambil dari bahasa latin dengan arti tempat suci atau private memang tidak berlebihan.Konsep yang diusung adalah Tri Hita Karana. Sejuk, sunyi dan menenangkan.

Tak ayal, vila yang berlokasi di Jalan Raya Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, ini dengan cepat menjadi primadona para wisatawan mancanegara.
"Konsep vila menyatu dengan alam dan mengutamakan atau mengedepankan kelestarian alam dan budaya Bali. Vila kami juga mengusung aspek Tri Hita Karana," kata owner The SancToo Villa, Anak Agung Diah Haswani, Rabu (23/3/2016) malam.
Vila yang sudah ramai dipesan sedari akhir Desember 2015 ini memiliki 12 area, terdiri dari delapan garden view dan empat river view.
Yang paling membedakan dengan hunian wisata lainnya adalah berdampingan dengan Bali Zoo. Ini membuat The SancToo menjadi vila yang cocok untuk mengisi liburan.
Selain itu, vila ini berlokasi di tempat yang strategis. Desa Singapadu adalah daerah yang dikelilingi atmosper seni.Ada seniman tari, patung, perak dan juga lukis. Hal tersebut akan menjadi aspek pendukung yang lengkap.
"Yang paling membedakan adalah Bali Zoo. Ada banyak atraksi yang sangat seru. Singapadu adalah desa seni. Banyak perajin dan seniman yang kita banggakan," ujarnya.
Atas kelengkapan akses wisata dan daya dukung lainnya, tak heran sejak dibuka, Vila the Sanctoo sudah diminati banyak wisatawan mancanegara. Ada dari Amerika sampai Jepang.
Namun yang paling mendominasi adalah wisatawan dari Timur Tengah.
"Kita menyasar wisatawan dari mana saja dengan ekonomi menengah ke atas. Ini pariwisata berkualitas. Kita tawarkan pelayanan personalized treatment. Kita melayani secara kekeluargaan. Dan mereka sangat enjoy dan have fun," kata Agung Diah.
Lewat pelayanan kekeluargaan tersebut, Gung Diah optimistis, para wisatawan yang memilih the SancToo Villa akan pulang membawa pengalaman yang tidak terlupakan. "Wisatawan yang datang ke sini pulang bukan berharap bawa suvernir, tapi pengalaman," jelasnya


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait