CSR Pertamina, Dukung Pelestarian Rusa di Gunung Tunak

CSR Pertamina, Dukung Pelestarian Rusa di  Gunung Tunak

Alam Gunung Tunak Di teluk ujung paling selatan Pulau Lombok ini, alam membentang : biru laut, biru langit, berpadu dengan karang kapur dan hamparan rumput. Taman wisata alam seluas 1.200 hektare ini berupa tanjung berbukit-bukit yang menjorok ke Samudra Hindia. Dataran Gunung Tunak dibatasi Teluk Bumbang di barat-utara dan Teluk Awang di timur. Deretan bukit dibentuk oleh Bukit Bungkulan, Bukit Kelor, Bukit Takar Akar, Pejanggik dan Batujangak.

Seperti yang dilakukan TBBM Ampenan, Mataram. Demi menyelamatkan rusa timur dari kepunahan, TBBM Ampenan menyerahkan tiga ekor rusa timor (cervus timorensis) ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Lombok Tengah. 

Sebagai salah satu perusahaan BUMN, PT Pertamina rutin menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) ke masyarakat dan lingkungan sekitar. Tidak hanya dalam bentuk aksi sosial kepada sesama, penyaluran CSR PT Pertamina juga dalam bentuk aksi peduli lingkungan khususnya pelestarian alam. Seperti yang dilakukan TBBM Ampenan, Mataram. Penyerahan rusa yang sebelumnya ditangkarkan TBBM Ampenan itu dilakukan pada 24 Juni 2018. Head Operation TBBM Ampenan, La Imbo, Sabtu (14/7) mengatakan, penyerahan rusa ini merupakan salah satu bentuk partisipasi Pertamina terhadap kelangsungan hidup flora dan fauna di hutan.

Pihaknya menangkar 13 satwa dengan nama latin "Cervus Timorensis" itu sejak empat tahun lalu untuk ikut memelihara hewan yang kini semakin langka. 

 "Apalagi rusa merupakan maskot Nusa Tenggara Barat. Semua instansi mulai dari Pemerintah Daerah, Polda, Kodam semua pakai logo rusa. Sementara di sisi lain rusa di sini mulai punah. Atas alasan itu, kami berkomitmen untuk berpartisipasi mengembalikan populasi rusa dengan melakukan penangkaran," terangnya, saat kunjungan ke TWA Gunung Tunak.

"Sebelumnya kan ada yang berkembang biak, jadi 3 ekor kami serahkan. Mudah-mudahan nanti terus berkembang sehingga lebih banyak lagi yang bisa dikembalikan ke alam,"  harapnya.

Dari 13 ekor rusa dengan tanduk yang khas tersebut, tiga di antaranya sudah diserahkan kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melalui penangkaran sementara di Taman Wisata Alam Gunung Tunak pada 24 Juni 2018 sebelum mereka siap dilepasliarkan. 

Sementara di tempat yang sama ,Pengendali Ekosistem Hutan TWA Gunung Tanak BKSDA NTB Lalu Gede Gangga Widarma, menyampaikan terimakasih atas partisipasi TBBM Ampenan dalam pengembangbiakkan rusa timur. Dijelaskannya, saat ini di TWA ada 23 ekor rusa yang ada dalam penangkaran. Nantinya, rusa-rusa tersebut akan dilepasliarkan.

 "Semaksimal mungkin kami membuat mereka benar-benar alami. Mulai dari makanan hingga proses adaptasinya sehingga nanti ketika tiba saatnya mereka dilepasliarkan mereka bisa dengan mudah beradaptasi dengan alam liar,"  paparnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait