BWA Akan Mulai Mendata Wedding Organizer di Bali

BWA Akan Mulai Mendata Wedding Organizer di Bali

Empat program mendapatkan prioritas kepengurusan pertama Bali Wedding Association - BWA pasca dilantik pekan lalu, di Gedung Bali Tourism Board - BTB. Keempat program tersebut meliputi pendataan, penertiban, perencanaan pemasaran dan Gathering atau Seminar bagi anggota BWA .Ketua Umum BWA, Deden Asep Saefulloh kepada Kabar Dewata  mengakui, pihaknya akan memulai dengan pendataan Wedding Organizer di Bali, baik itu pelaku utama atapun divisi-divisi pendukung terlaksananya pesta pernikahan. Hal itu dilakukan, untuk mengetahui Wedding Organizer dan divisi pendukung yang berijin dengan ilegal, untuk meminimalisasi persaingan usaha tidak sehat, yang justru akan merugikan perkembangan wisata pernikahan di Bali.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan penertiban terhadap 2 aspek yaitu hukum terhadap wisatawan asing berbekal visa berlibur, justru meng-handle pesta pernikahan di Bali, serta menertibkan perijinan bagi Wedding Organizer yang sudah tergabung dalam BWA. Seusai menyelesaikan proses pendataan dan penertiban, kepengurusan BWA akan mengintensifkan perencanaan pemasaran baik di dalam maupun luar negeri. Sedangkan untuk tahapan terakhir, Deden Asep Saefulloh mengemukakan, pihaknya akan menyelenggarakan Gathering atau seminar bagi anggota BWA. Gathering dan Seminar ini bertujuan untuk menyatukan visi misi serta menyeragamkan pelayanan, agar kedepan wisatawan pernikahan merasakan kepuasan dengan pelayanan yang diberikan oleh Wedding Organizer lokal.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah - BPPD Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ditempat terpisah menilai,  5 canangan kerja di tahun pertama tersebut merupakan langkah maju dari kepengurusan BWA untuk meningkatkan Wedding Tourism di Bali. Keberadaan BWA yang terbilang baru di Bali, juga menjadi salah satu terobosan awal, dalam mengelola wisata pernikahan atau wedding tourism yang kian menggiurkan

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ida Bagus Kade Subikshu mengungkapkan, Pemerintah pun melihat Wedding Tourism sebagai prospek yang bagus.Dikatakan, Bali yang terkenal dari sisi keindahan alam serta adat istiadat menjadi keunggulan dibandingkan negara kompetitor, dalam menarik wisatawan asing untuk menyelenggarakan pesta pernikahan di Pulau Dewata. Namun hal ini tentu harus diwadahi secara khusus, dan BWA menurutnya menjadi organisasi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi wisata pernikahan di Bali.

Ida Bagus Kade Subikshu menambahkan, suatu saat Wedding Tourism mampu menjadi alternatif pilihan dalam perkembangan kepariwisataan Bali, selain MICE dan wisatawan leisure.  Keyakinan tersebut berdasarkan dari banyaknya venue yang bagus dan memenuhi syarat, baik itu di lokasi terbuka dengan keindahan serta keasrian alam dan gedung-gedung yang sudah memenuhi standar internasional. Kepala Dinas Pariwisata mengatakan, perkembangan Wedding Tourism selain dapat mengatrol sektor kepariwisataan di Pulau Dewata mampu memberikan efek domino, mengingat dalam pesta pernikahan melibatkan banyak pihak, seperti fotografer, katering dan dekorasi.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait