BTB Dorong Pengembangan Pariwisata Budaya

BTB Dorong Pengembangan Pariwisata Budaya

Bali Tourism Board atau  Gabungan Industri Pariwisata Indonesia atau GIPI Bali melangsungkan pertemuan untuk memilih ketua baru periode 2016 - 2020 pada Sabtu, 14 Mei 2016.Putu Juares, Ketua Panitia Konvensi GIPI Bali II 2016, mengatakan berdasarkan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) GIPI, pengajuan bakal calon ketua bisa diusulkan oleh 10 asosiasi di bawah GIPI yaitu MUDP, PHRI, Asita, HPI, Sicco, Putri, Gahawisri, Pata, Pawiba, dan Hildiktipari Bali.

Menurutnya, seluruh ketua asosiasi di bawah GIPI Bali bisa mengajukan diri menjadi ketua GIPI Bali. Untuk figur seorang pemimpin GIPI Bali 2016 - 2020 secara internal akan dilakukan penyaringan setelah pelaporan dari 10 ketua asosiasi tersebut.

“Kemudian akan digodog bersama-sama guna memperkirakan siapa bakal calon yang bisa mengikuti tren ke depan namun mempunyai visi dan misi mempertahankan budaya Bali,” paparnya dalam konferensi pers Konvensi GIPI Bali II 2016 di Denpasar, Kamis (12/5/2016).

Ida Bagus Ngurah Wijaya, Ketua GIPI Bali, menambahkan konvensi kali ini mengambil tema budaya karena melihat fenomena banyaknya pergeseran budaya dalam penerapan pariwisata di Bali.

Ia mengatakan pariwisata Pulau Dewata merupakan pariwisata budaya, namun akhir-akhir ini banyak isu yang mencoba mengubah konsep pariwisata Bali.

“Maka dari itu, kami dari semua stakeholder berkomitmen harus mempertahankan budaya ini, karena budaya adalah akar pariwisata Bali. Jadi orang ke Bali bukan karena hotelnya, bukan karena fasilitasnya, tapi karena budaya dan adat istiadatnya yang unik,” tegasnya.

Dia menuturkan agar 10 asosiasi bertarung secara adil dalam pencalonan ketua GIPI Bali yang baru. “Semua mempunyai hak, dan saya harapkan visi dan misinya sesuai dengan tema ini. Yang memutuskan nanti adalah hasil mufakat semua stakeholder,” ujarnya.

Dia berharap, yang terpilih menjadi ketua GIPI Bali nantinya bisa membuat GIPI Bali atau BTB tetap eksis dan dapat mempertahankan basis budaya Bali sebagai jantung hati pariwisata.

“Selain itu, kami juga berharap agar GIPI Bali bisa lebih banyak dilibatkan oleh pemerintah Bali dalam pengambilan keputusan pariwisata di Bali, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tugas kami yang telah dibentuk sejak 2000 adalah memfasilitasi semua asosiasi besar di bawah kami dan memperhatikan destinasi serta fasilitasnya di Bali,” terangnya


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait