BPPD Badung : Genjot Kunjungan Wisman ke Bali Perlu Langkah Nyata

BPPD Badung : Genjot Kunjungan Wisman ke Bali Perlu Langkah Nyata

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung tahun ini mulai menggenjot kedatangan turis asing ke Pulau Bali sesuai yang ditargetkan oleh Kementerian Pariwisata sebanyak 8 juta wisatawan mancanegara (wisman).

Target tersebut akan sulit terpenuhi apabila kedatangan wisman ke Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih berkisar 15 ribu kedatangan per hari. Demikian disampaikan Ketua BPPD Badung, IGN Suryawijaya saat focus group discussion (FGD) dengan Dinas Kabupaten Badung beserta asosiasi industri pariwisata beberapa waktu lalu di Badung. 

"Melihat situasi dan kondisi pariwisata Bali dan untuk menyikapi itu makanya BPPD Badung membuat langkah-langkah dan berbagai upaya. Melalui FGD ini kita meningkatkan target kunjungan ke Bali untuk tahun 2019. Karena dengan target kementerian 8 juta wisman sungguh sangat amat sulit dicapai jika kedatangan per harinya masih belasan ribu wisman," beber Rai yang juga Ketua PHRI Badung ini baru-baru ini.

Pihaknya menghitung untuk mendapatkan kunjungan 8 juta wisman ke Bali pada tahun ini maka per hari harus ada 21.918 turis asing mendarat di Bandara Ngurah Rai.

"Tapi kenyataannya yang ke Bali setiap harinya baru sampai 15 ribu. Ini akan sulit untuk dikejar. Karena kita sudah 2 bulan (Januari dan Februari) ketinggalan," jelasnya.  Menyikapi hal itu BPPD kata dia harus mengambil strategi yang jitu selain melakukan sales mission dan table top ke beberapa negara.

"Tentu juga harus ada strategi yang jitu lainnya," cetus Rai. Apa yang harus kita lakukan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata? Pemerintah, BPPD Badung bersama dengan seluruh stakeholder pariwisata termasuk airline dan perusahaan pengembangan pariwisata harus terlibat di dalamnya untuk mengambil langkah dan solusi. Sehingga dapat mendatangkan wisman ke Bali lebih banyak lagi sesuai target yang ditetapkan.

  Penyebab kurangnya minat wisman ke pulau ini dikatakan Rai antara lain, pertama karena 2019 adalah tahun politik. Kondisi ini yang membuat wisatawan masih wait and see (menunggu dan melihat) keadaan politik di Tanah Air. Kemudian kedua, Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang mempunyai natural disaster (kejadian alam) yang sangat tinggi misalnya gempa dan tsunami di Palu, gempa Lombok dan termasuk erupsi Gunung Agung. 

"Ketiga adanya berita-berita hoaxs yang sangat mengganggu kita terkait insiden-insisen yang ada di Bali dan berdampak mengurangi minat datangnya wisatawan. Disamping itu juga hal ini yang mengurangi image daripada destinasi kita," papar Rai.   Untuk itu selaku Ketua BPPD Badung dan sebagai corong pemerintah, guna membangun pariwisata ini lebih baik kedepan, pihaknya melakukan FGD yang membahas strategi selanjutnya untuk meningkatkan kunjungan wisman.

"Maka jangan sampai promosi ini nantinya sia-sia. Mengingat daerah tujuan promosi tahun ini sudah sangat jelas kita tentukan berdasarkan data dan survei yang kita lakukan," katanya. Selain promosi, langkah-langkah lainnya yaitu dengan terus melakukan terobosan-terobosan menyebarkan informasi-informasi kepada media luar negeri melalui famtrip.

"Juga dengan mengundang Miss UK sebagai ambassador kita untuk membantu mempromosikan Bali di Eropa," imbuhnya.   

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait