Kejar Target, BPJS Ketenagakerjaan Libatkan Komunitas Cosplay Bali

Kejar Target, BPJS Ketenagakerjaan Libatkan Komunitas Cosplay Bali
Kepala Pemasaran Wilayah Kantor Wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa), Sang Made Sumadi A. kepada wartawan, di Kuta, Minggu (27/11/2016) mengatakan, pelibatan Komunitas Cosplay Bali dengan kostum Batman, Robin dan beberapa tokoh anime jepang itu untuk menarik perhatian warga. Harapannya, dengan kondisi itu, warga akan tertarik dan ingin mengetahui seluruh program BPJS Ketenagakerjaan.
 
"Memang kan kita bermitra kepada banyak pihak sebenarnya, supaya informasi, sosialisasi masif yang merupakan tujuan utama kegiatan Superweekend ini bisa terkomunikasikan dengan baik," ucapnya.
 
Sang Made Sumadi berharap, melalui event ini dapat mengatrol kepesertaan mencapai 15% dari target yang ditetapkan. Ia tak memungkiri, saat ini jumlah peserta di Bali baru dikisaran 40% dari total angkatan kerja yang ada di Pulau Dewata. Jumlah itu menurutnya ditargetkan meningkat setidaknya 20% pertahun, baik untuk peserta formal maupun informal. 
 
"Secara keseluruhan masih dibawah 40% dari market share ya, atau sekitar 2,2 juta angatan kerja. Sejatinya angka itu lebih besar BPU atau tenaga kerja Bukan Penerima Upah. Karena kelompok BPU itu ada dari nelayan, petani, pengrajin, pedagang pasar, bisa juga pelaku-pelaku Usaha Kecil Menengah," ungkapnya. 
 
Sang Made Sumadi beranggapan, angka 40% untuk kepesertaan di Bali itu cukup tinggi jika dikomparasi dengan daerah lain. Terlebih sebagian besar perusahaan sudah mendaftarkan para tenaga kerjanya. 
 
"Yang sekarang jadi PR itu pelaku usaha kecil yang memperkerjakan tenaga kerjanya ya. Perlu edukasi untuk mereka supaya mau mendaftarkan diri, dan sadar akan risiko yang dapat terjadi kepada para tenaga kerjanya. Selain itu kita juga berusaha untuk menyosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja informal," terangnya. 
 
Sementara disinggung soal klaim, Sang Made Sumadi menyatakan, sampai November 2016, pihaknya sudah menggelontorkan dana klaim sebesar Rp. 17 milliar. Proporsi dana klaim yang diberikan masih didominasi program Jaminan Hari Tua mencapai 60% dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dikisaran 20%.
 
"Kita sudah menerapkan pola One Day Services untuk klaim. Jadi kalau peserta atau ahli waris peserta sudah melengkapi seluruh berkas, tidak sampai 24 jam, klaim bisa kita cairkan. Selain itu, mereka juga bisa melengkapi berkas-berkas itu secara online, jadi tidak perlu datang kekantor kita lagi," jelasnya. 
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait