BBTF 2018 Targetkan Transaksi Rp 7,8 Triliun

BBTF 2018 Targetkan Transaksi Rp 7,8 Triliun

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata (Asita) akan kembali menyelenggarakan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2018. Event yang memasuki tahun kelima itu mengetengahkan tema Exploring the Colours of Indonesia dan akan dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) selama 4 hari (26 - 30 Juni 2018).

 

Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana kepada wartawan di Seminyak, Rabu (28/3/2018) mengemukakan, BBTF telah tumbuh menjadi ajang business to business (b2b) terbesar di Indonesia. Hal itu dibuktikan dari jumlah buyer dan seller, serta total transaksi yang selalu meningkat tiap tahunnya.

 

"Ya BBTF ini kan event tahunan Bali and Beyond Travel Fair yang negeri ini menginginkan ini menjadi event andalan,event kebanggaannya negeri ini ya. Kalau negeri lain, Singapura ada ITB Asia, Jepang punya JATA, kemudian Thailand punya TITF, kemudian Malaysia punyaMATA, maka Indonesia sebagai negara besar apalagi objeknya sangat luar biasa sekali, tentu harus punya juga eventpromosi pariwisata tingkat dunia. BBTF inilah diharapkan oleh pemerintah," katanya.

 

Transaksi dalam BBTF 2018 ditargetkan menembus Rp 7,8 triliun. Nominal itu meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang berada diangka Rp 5,6 triliun. Pihaknya optimis angka itu tercapai, mengingat bertambahnya seller dan buyerdalam BBTF 2018.

 

"Seller sekarang 225, saya ingin menyampaikan hanya sekitar 18 atau 20booth saja yang masih sisa, yang lainnya sudah terjual semuanya itu, target buyerkita adalah 275," ucapnya.

 

Ardana menjabarkan, 275 buyer yang hadir itu berasal dari 42 negara atau meningkat dibandingkan tahun 2017 yang hanya 38 negara. Buyer yang hadir diakui berasal dari sejumlah negara potensial, diantaranya Republik Rakyat Tiongkok, India, pasar Timur Tengah, dan negara kawasan Eropa.

 

"Ya tentu, kita orang seleksi. India harus ada. India saya harus sampaikan juga, India banyak sekali yang mendaftar, tetapi kami seleksi. Malah kami sudah sembunyikan beberapa travel agent, kami tidak mau mengundang mereka, karena kami takut mereka manfaatkan untuk jalan-jalan saja, kami tidak mau itu. Jadi kami ingin mengundang buyer yang potensial saja, yang memang akan membawa bisnis buat Indonesia," tegas Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana.

 

Dalam BBTF 2018, DPD Asita Bali menggandeng Pemerintah Kabupaten Badung sebagai co-host. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra dalam kesempatan yang sama memastikan pihaknya konsisten dalam mendukung keberhasilan event Bali and Beyond Travel Fair. Dukungan itu diwujudkan melalui alokasi anggaran penyelenggaraan dan promosi yang menyentuh angka Rp7 miliar.

 

"Jadi kita alokasikan anggaran dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Badung tahun 2018 itu tujuh miliar lebih ya. Jadi kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Badung, yang menetapkan pariwisata sebagai core bisnis," ungkapnya.

 

Tidak sebatas anggaran, Pemerintah Kabupaten Badung juga telah merancang Gedung Sasana Budaya yang berlokasi di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Gedung berkapasitas 15 ribu orang itu diproyeksikan menjadi venue utama pelaksanaan BBTF setiap tahunnya.

 

"Nah ini bisa nanti kita siapkan kegiatanBBTF denga tidak lagi menyewa lahan, karena lahan ini (Gedung Sasana Budaya, red) sudah kita siapkan dari tahun ini, dan akan selesai di tahun 2020. Nah kegiatan ini akan menjadi event ya, event terbesarBBTF itu untuk dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Badung bersama stakeholders yang lainya imbuhnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait