8 Upacara dan Tradisi Unik di Bali

8 Upacara dan Tradisi Unik di Bali

Bali terkenal dengan begitu banyak ragam budaya dan tradisinya. Memiliki banyak berbagai warisan budaya leluhur yang tertanam dan melekat erat di masyarakatnya, begitu juga dengan tradisinya yang unik. Budaya dan tradisi yang berasal dari berbagai daerah di Bali dengan ciri khas tersendiri. Budaya dan tradisi yang unik inilah yang membuat Bali menarik para kaum wisatawan untuk datang ke Bali baik domestik maupun mancanegara. Beberapa tradisi unik di Bali  adalah sebagai berikut :

1. Ngaben

Ngaben merupakan salah satu upacara umat Hindu, rangkaian upacara Ngaben salah satunya adalah prosesi pembakaran mayat yang bertujuan menyucikan roh leluhur orang yang sudah meninggal. Tradisi ini dilakukan turun temurun oleh masyarakat Bali.

2. Mekare-kare (Perang Pandan)

 

Merupakan salah satu tradisi unik di Bali yang berada di desa Tenganan, Karangasem dan diadakan tiap tahun di Bulan Juni. Adalah upacara persembahan yang dilakukan untuk menghormati Dewa Indra yang merupakan Dewa Perang bagi umat Hindu dan para leluhur. Desa Tanganan sendiri termasuk desa tua di Bali, disebut desa Bali Aga atau Bali Asli.

3. Mesangih/Metatah/Mepandes

Upacara potong gigi atau dalam bahasa Bali adalah Mesangih, Metatah, Mepandes merupakan upacara keagamaan Hindu-Bali. Upacara ini termasuk dalam upacara Manusa yadnya. Merupakan ritual mengikis 6 gigi bagian atas yang berbentuk taring dan bertujuan mengurangi sifat buruk manusia (peserta mesangih).

4. Omed-omedan

Tradisi Omed-omedan hanya bisa ditemui di banjar Kaja, Sesetan Denpasar. Omed-omedan dalam bahasa Indonesia berarti tarik menarik. Merupakan tradisi yang ada turun temurun sejak jaman sebelum penjajahan Belanda dan diikuti oleh teruna teruni/muda mudi atau orang tua yang belum menikah. Diadakan rutin setiap tahun pada tanggal 1 Caka atau satu hari setelah perayaan Nyepi.

5. Mesuryak

Merupakan salah satu tradisi unik di banjar Bongan, Bali. Mesuryak merupakan tradisi melempar uang ke atas yang digelar pada hari raya Kuningan atau 10 hari setelah Galungan. Tujuannya adalah memberi persembahan atau bekal kepada leluhurnya yang turun pada hari raya Galungan dan kembali ke Nirwana pada hari raya Kuningan.

6. Megibung

Tradisi makan bersama dalam satu wadah, merupakan tradisi yang dimiliki oleh warga Karangasem, ujung timur pulau Dewata Bali. Tradisi megibung kerap kali dapat dijumpai pada upacara-upacara keagamaan dan adat di Karangasem.

7. Ngurek

Bisa dibilang upacara Ngurek ini merupakan tradisi yang paling ekstrim yang ada di Bali. Tradisi ini merupakan wujud bakti seseorang yang kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa).

8. Melasti

Merupakan salah satu rangkaian upacara sebelum hari raya Nyepi, tepatnya dilakukan 3 hari sebelum hari raya Nyepi. Makna dari upacara ini adalah proses pembersihan diri manusia, alam, dan benda-benda yang dianggap sakral dengan cara dihanyutkan agar segala kotoran tersebut hilang dan suci kembali. Selain itu, upacara ini juga bertujuan memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi.

Sumber : http://blog.kutaraya.com/

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait