OJK Bali Himbau Masyarakat Waspada Investasi Bodong

OJK Bali Himbau Masyarakat Waspada Investasi Bodong

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali, Zulmi menegaskan masyarakat Bali supaya waspada terhadap investasi bodong dan mampu mengelola keuangan secara baik. Masyarakat yang ingin berinvestasi wajib tahu dan paham harus kemana. "Apalagi dulu kasus investasi di Koperasi Karangasem Membangun (KKM). Banyak pihak yang dirugikan. Maka OJK selalu imbau supaya masyarakat.

selalu waspada terhadap tawaran investasi," jelasnya, kemarin disela-sela pelatihan jurnalis di Karangasem.

Terhadap penawaran laba hasil yang terlampau tinggi, Zulmi mewanti-wanti supaya masyarakat menyikapi dengan bijak, terutama harus memikirkan resiko. "Supaya tidak terjadi korban, dari upaya penipuan oleh oknum yang tidak
bertanggungjawab," jelasnya.

Zulmi mengungkapkan ada laporan dari masyarakat yang tertipu investasi yang tidak bertanggungjawab. Namun Zulmi enggan mengatakan siapa dan berapa jumlah pelapor. "Artinya masyarakat ternyata masih mudah tergiur dengan laba hasil investasi yang sangat tinggi, yang secara logika gak bisa dihitung. Sebulan hsilnya 20 sampai 30 persen mana bisa sih. Dan ini msih ada di beberapa lokasi di brbagai daerah di Bali," ungkapnya.

Salah satunya, Zulmi memaparkan bahwa modus perusahaan yang berniat tidak baik, ialah dengan mendekati orang yang punya pengaruh. "Pertamanya memang orang berpengaruh ini mendapat hasil yang sesuai, sehingga yang lain ikut tertarik. Namun belakangan ada masalah, sehingga beberapa transaksi sudah sampai ditangani pihak berwenang dalam hal ini kepolisian," jelasnya.

Selama ini OJK, kata dia, hanya mengawasi lembaga keuangan yang memiliki izin dan memiliki kejelasan status. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat apabila menemukan praktik tersebut untuk melaporkan hal kepada pihak
berwajib untuk meminimalkan korban.

Zulmi juga menjelaskan kinerja perbankan Bali periode triwulan I 2015 untuk 52 Bank Umum dan 138 BPR di Bali secara umum baik. Hal tersebut dipaparkan dari total aset Bank Umum mencapai Rp 85.393 Miliar, sedangkan total aset BPR mencapai Rp 9.777 Miliar. Dari dana pihak ketiga (DPK), untuk Bank Umum mencapai Rp 72.015 Miliar, BPR mencapai Rp 6.056 Miliar. Selanjutnya dilihat dari kredit, hingga triwulan I ini Bank Umum melepas kredit hingga Rp 57.967 Miliar dan kredit BPR sebesar Rp 7.333 Miliar.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait