Kabardewata - Gianyar-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali , Dewi Setyowati mengatakan bahwa besarnya angka inflasi di Bali sangat dipengaruhi oleh ketersediaan komoditi pertanian. Salah satu komoditi pertanian yang sangat berpengaruh pada inflasi adalah beras. Demikian disampaikan Dewi Setyowati dalam sambutannya saat acara Penanaman Perdana Padi di Subak Getas, Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar, Jumat(26/2).
Dalam sambutanya, Dewi Setyowati menegaskan harus ada upaya dalam meningkatkan produksi beras guna mengurangi tekanan inflasi. Terbukti pada tahun 2015 beras dengan bobot 0,005 telah sebanyak 8 kali memberi sumbangan pada angka inflasi. “Selama 5 tahun terakhir (2011-2015) rata-rata sebanyak 6,6 kali menjadi komuditas penyumbang inflasi” kata Dewi Setyowati
Dewi Setyowati menyampaikan salah satu upaya dalam meningkatkan produksi beras adalah melalui sistem SRI (System of Rice Intensification). Sistem SRI lebih menekankan kepada penggunaan pupuk organic yang lebih tinggi, penggunaan benih muda serta pengairan itermitten/terputus - putus dan sistem Jajar Legowo. Sistem ini diharapkan mampu memberikan sebuah terobosan baru atau langkah baru dalam upaya untuk meningkatkan hasil panen dari para petani. “dengan produksi yang bagus diharapkan hasilnya dapat menjaga ketahanan pangan di wilayah Bali serta menekan angka inflasi yang terjadi di Bali” ujar Dewi Setyowati
Dewi menambahkan sebagai bagian peran serta BI, mulai tahun ini, BI Bali klaster dan demplot ketahanan pangan komoditas padi di Kabupaten Gianyar dan Jembrana.Kemudian pengembangan komoditas cabe merah di Kabupaten Karangasem. Selain itu, pengembangan komuditas bawang merah di Kabupaten Bangli, Gianyar dan Buleleng. (muli)
Tuangkan Komentar Anda