KKP Bahas Perkembangan Bisnis Tuna di Bali

KKP Bahas Perkembangan Bisnis Tuna  di Bali

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar resmi membuka konferensi internasional 3rd Bali Tuna Conference 2018 di Padma Resort Legian,Kuta,Bali. Event dua hari (31 Mei - 1 Juni 2018) itu membahas berbagai hal, khususnya perkembagan bisnis tuna di dunia.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI, Zulficar Mochtar kepada wartawan di Kuta, Jumat (1/6/2018) mengatakan, banyak hal diangkat dalam pertemuan ini. Salah satunya upaya pemerintah Indonesia mendorong terwujudnya perikanan tuna lestari. KKP diakui telah menerjemahkan upaya tersebut dalam tiga pilar, meliputi kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.

Zulficar Mochtar menjelaskan  sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia dianugerahi lokasi yang strategis antara Samudera Hindia dan Pasifik. Seperti diketahui lokasi ini memiliki potensi perikanan tuna yang sangat berlimpah.  Kondisi inilah yang membuat Indonesia sebagai produsen tuna terbesar di dunia. 

"Sebagai negara produsen tuna terbesar di dunia, Indonesia menyumbang lebih dari 16 % dari hasil tangkapan tuna untuk produksi tuna global (FAO, 2014). Hasil tangkapan tuna telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produksi perikanan nasional Indonesia. Secara keseluruhan, total produksi rata-rata mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun." ujar Zulficar. 

Zulficar mengatakan, pemerintah Indonesia saat ini tengah mendorong sebuah kerangka kerja dalam pemanfaatan tuna secara optimal. Hal itu tentu berkolerasi terhadap keterserapan ekspor tuna Indonesia di beberapa negara tujuan.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI ini membeberkan data FAO (Food and Agriculture Organization) melalui SOFIA, dimana tahun 2016 terdapat 7,7 juta metrik ton tuna dan spesies seperti tuna ditangkap diseluruh dunia. Di tahun yang sama Indonesia memasok setidaknya lebih dari 16% produksi dunia dengan rata-rata produksi tuna, cakalang, dan tongkol mencapai lebih dari 1,2 juta ton/tahun. Sedangkan untuk volume ekspor tuna Indonesia mencapai 198.131 ton dengan nilai USD 659,99 juta pada tahun 2017

Acara ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari 15 negara yang berasal dari institusi pemerintah, industri penangkapan dan pengolahan tuna, asosiasi tuna, ilmuwan, akademisi, dan berbagai pihak yang terkait dengan perikanan tuna (retailer atau brand) ditingkat nasional mupun internasional.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait