Ketua Kadin Bali Harapkan BTPC Dibangun di Jimbaran

Ketua Kadin Bali Harapkan BTPC Dibangun di Jimbaran

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bali, A A Ngurah Alit Wiraputra, menyebutkan ada 8 poin yang dibahas dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Provinsi Kadin Bali di The Trans, Badung, Senin (15/5). Selain agenda membahas cara penguatan ekonomi Bali, dengan melibatkan semua pengusaha di Bali. “Artinya dunia usaha di Bali itu harus dilibatkan dalam setiap kegiatan perekonomian, termasuk realisasi APBD dan APBN. Serta kami memetakan 8 isu atau poin yang urgent untuk Bali,” katanya di sela-sela Rapimporv Bali. 


Delapan poin tersebut, diantaranya pertama adalah membuat blue print sektor pariwisata. Kedua, adanya pemberdayaan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), khususnya dalam pembiayaan dari pemerintah. “Kalau sudah dibentuk kan harus dibiayai, itu konsekuensi logis dari pembentukan badan. Tidak boleh badan dibentuk terus dibiarkan sendiri, harus dibiayai pemerintah karena mereka melakukan promosi pariwisata harus juga,” tegasnya. Kemudian pembangunan infrastruktur jalan, diharapkan pemerintah berani mengambil kebijakan tegas memberlakukan single line transportasi, guna mengantisipasi kemacetan. 


Poin keempat, kata dia, membangun Bali Trade and Promotion Center (BTPC), dan agar segera diwujudkan. “Untuk lokasi BTPC ini, kami usulkan SLB di Jimbaran direlokasi saja. SLBnya direlokasi ke tempat yang lebih sejuk. Lokasi tersebut dibangun BTPC ini,” katanya. Ide kelima, membuat tempat pendidikan dan pelatihan industri manufaktur, kecil dan menengah. Poin ke-6, memberikan bantuan permodalan dan jaminan terhadap usaha kecil dan menengah. 

Kemudian yang ke-7, melibatkan putra daerah di semua sektor, baik tenaga kerja, maupun wirausaha. “Memberikan mereka insentif dan bantuan, serta memberdayakan putra daerah untuk membangun perekonomian Bali,” sebutnya. Terakhir, adalah fokus dalam usaha menerapkan one island managemen di Bali, sebagai bagian dari otonomi khusus yang diharapkan. 


Dari semua poin tersebut, baginya yang urgent dibahas adalah BTPC dan tempat pendidikn/pelatihan bagi IKM ini. Ia bahkan mengaku, telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, malah akan dibantu dari dana APBN dengan anggaran sekitar Rp 12 miliar-Rp 15 miliar. 

“Hanya saja kendalanya ini tempat, karena Pemerintah Provinsi Bali meminta tempat BTPC itu di Tohpati, tepatnya di bekas Balitex. Sedangkan kami mengusulkan di SLB Jimbaran, karena lebih luas, representatif, dan lebih efektif untuk mendatangkan buyer lebih banyak. 

Kalau di Tohpati, sudah jauh, terpencil, macet, siapa yang mau datang,” tegasnya. Dengan luasan lahan sekitar 3-4 Hektare, SLB di Jimbaran ini dianggap mampu menampung produk-produk IKM/UKM yang akan dipasarkan nantinya. 


Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Bali guna meminta lokasi ini. Jika nantinya disetujui, Alit menganggap BTPC ini bisa menjadi lokasi bagi pengusaha Bali khususnya pengusaha dari IKM/UKM untuk memasarkan barangnya secara bergiliran. “APBN ini untuk pembangunan tempatnya, paling tidak dibangun setengah dari luas lahan saja sudah besar, belum lagi kalau 2 lantai. 

Nanti untuk biaya maintenance saja bisa dikenakan kepada pengusaha, tapi kalau bisa sih gratis ya,” harapnya di depan 150 peserta Rapimprov dari 30 asosiasi serta Kadin kabupaten/kota di The Trans. Targetnya, lokasi ini bisa menjadi lokasi pengenalan produk, promosi, jual beli, dan pengembangan inovasi. 

Sehingga memberikan efek terhadap perekonomian Bali, menumbuhkan lapangan pekerjaan, dan menumbuhkan pengusaha muda. Mengingat lokasi ini juga digadang-gadang sekaligus menjadi lokasi pelatihan ketrampilan dan sebagainya

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait