Gagal dalam Berbisnis? Percayalah Ini Hanya Pelajaran Untukmu

Gagal dalam Berbisnis? Percayalah Ini Hanya Pelajaran Untukmu

Orang yang telah punya bisnis atau pebisnis memang dipersepsi keren oleh orang-orang terutama anak muda jaman sekarang. "Wih keren masih muda udah bisnis sukses lagi" ditambah banyak pemberitanaan anak muda yang sukses menjalankan bisnisnya yang bergelimang uang. Tidak heran ilmu bisnis sangat diminati khsususnya sekarang-sekarang dengan ditandai banyaknya sekolah bisnis baik non formal hingga formal  bermunculan dengan menawarkan kurikulum ilmu bisnis.

Terutama Sekolah Formal seperti tingkat universitas negeri-negeri yang mempunyai Fakultas Ekonomi sendiri. Banyak konsep, teori hingga strategi-strategi bisnis diajarkan bahkan hingga bagaimana cara menghitung laba, resiko binsis-nya yang padahal bisnis belum dibuka sama sekali.

Ya, Kebanyakan Sekolah Formal tersebut mengajarkan bagaimana mengelola atau lebih tepatnya me-"manage" uang bisnis yang uangnya sama sekali belum ada. Kemudian hingga Mereka lupa bagaimana membuka bisnis karena tidak tahu mendapatkan uang ketika awal memulai bisnisnya setahunya harus ada modal.

1. Ajaran Memulai Binsis Otak Kanan vs Otak Kiri

Cara kerja Otak Kanan VS Otak Kiri Kebanyakan yang gagal mereka terlalu banyak berencana dan berhitung atau terbiasa menggunakan otak kiri yang diajarkan sekolah formal yang harus ngurut . Mulai berlarut-larut memikirkan ide bisnis padahal seperti kata mas Jaya Setiabudi semua bisnis itu bagus asal Fokus. Kemudian memikirkan atau lebih tepatnya menghitung untung rugi hingga resikonya, Padahal bisnisnya juga belum dibuka, Eh udah diajak ribet.

Karena udah tahu resikonya apalagi resiko paling mengerikan sudah dipikirkan bagaimana nanti kalau bangkrut dikejar debt collector, teman menjauh, Keluarga tidak mendukung, Pacar atau istri minggat, hingga dipenjara ( << Ini resiko bisnis sesungguhnya jika agan belum tahu)

See? Di bangku sekolah formal kita di awal sudah diajarkan keribetan dan ketakukan yang belum tentu terjadi. Sehinnga membuat malas dan takut membuka bisnisnya.
Bandingkan dengan ajaran Otak kanan yang biasa dilakukan para praktisi bisnsi langsung. Mereka lebih Fokus bagaimana mengajarkan buka dulu baru pikirkan. "Bisnis apa yang bagus? Bisnis yang dibukan bukan ditanya-tanyakan terus" Jaya Setiabudi. Bahkan hingga dikasih stimuli bayangkan anda nanti bisa memberangkat haji orang tua, Keliling dunia, Terkenal dan punya mobil-mobil mewah. Mereka tidak mengajarkan resiko-resiko tapi kebalikannya positif-positif, tidak heren banyak yang bergerak langsung.

Sudah tahu Mana yang anda dapatkan, pengajaran otak kanan atau otak kiri?

2. Tipe Memikirkan Ide Bisnis

Sementara yang memulai mencari ide dengan otak kiri, kemungkinan mereka sekarang sedang termenung dan tidak bergerak sedangkan mereka yang memulai dari otak kanan akan berkata seperti Achmad zaky di atas atau kalau kata pendiri sepatu lokal terkenal Brodo bilang "Kalau saya tahu dari awal bisnis retail sepatu seribet itu saya tidak mungkin mau bisnis sepatu"

Ya mereka mulai bergerak dulu, karena ide Kalau kata Pidi baiq mah "Inspirasi datang ditengah proses"

3. Mengelola Bisnis Otak kanan vs otak kiri

Kemungkinan yang menggunakan otak kiri karena berpikir ngurut atau sistematis biasannya kesalahan mereka yaitu Fokus ingin mengusai segala ilmu bisnis mulai dari marketing, SDM hingga teknis. Sehingga malah terjerumus di teknis terus lupa bahwa ada yang namanya tim atau freelancer.

Sedangakan otak kanan mereka Fokus mencari orang yang pintar atau ahli di bidangnya masing-masing. Kemudian Mereka fokus membina orang-orang ahli tersebut agar menjalankan tugasnya dengan baik dan selaras. Nah ini bisa dikatakan pebisnis karena tidak fokus di teknis

4. Memulai dari Jualan vs Produksi

Kebanyakan Mereka yang gagal bisnis memulai dari produksi. Padahal Produksi itu sangat berat. Coba kamu beli bahan ke pasar dan bawa barang-barang saat panas, tahap awal produksi aja sudah kelihatan berat gitu.

Bandingkanan dengan semua pebisnis sukses, seperti Jaya Setiabudi, Dewa Eka Prayoga, Merry Riana hingga Bob Sadino kebanyakan mulai dari jualan entah menjadi reseller, dropshier atau intinya mereka menjadi Makelar, Setidaknya mereka sudah bisa langsung dapat uang bandingkan dengan mulai dari produksi, barang belum jadi, udah cape tapi uang belum dapat.

5. Selalu berpikir Modal

Seperti kata Om Bob setiap orang sebenarnya punya modal yaitu Otak dan dengkulnya. Dan cara tercepat untuk memulai bisnis tinggal jualan prodak orang karena jika langsung bikin produksi dijamin bangkrut (kebanyakan). Ya karena produksi itu ribet, seperti penjelasan di atas dan resikonya lebih tinggi.

Kalau Jualan, misal menjadi dropship resikonya lebih minim, Setelah mulai banyak orderan barulah mulai memikirkan produksi.

Seperti kata Jaya Setiabudi membuka bisnis dan mengelola bisnis adalah dua hal berbeda, ibarat menulis dan mengedit tulisan, harus dipisahkan.


Ditayangkan sebelumnya dari situs hipwee.com
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait