Tren OJOL  Dorong Pertumbuhan  Industri Kreatif dan Cara Beriklan

Tren OJOL  Dorong Pertumbuhan  Industri Kreatif dan Cara Beriklan

Keterangan foto : Ceo NomadicAds, Ricky Ngani.

 

 

 

 

Jakarta, 18 Desember 2019.- Kehadiran Ojek Online (OJOL)  selalu menarik perhatian. Perannya mampu menjadi solusi moda transportasi alternatif untuk mengurai  kemacetan. Selain itu, Ojol mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat Indonesia. Kurang lebih, sampai saat ini, ada sekitar  2 sampai 2,5 juta driver ojek online. Sebuah jumlah yang sangat fantastis. 

Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) membuktikan bahwa OJOL menyumbangkan 9,9 triliun rupiah terhadap perekonomian nasional. 

Hadirnya OJOL pun mulai mengubah cara orang  melakukan promo. Terutama bagi para pelaku periklanan digital terprogram. Tengok saja tren belakangan ini, di belakang kemudi OJOL sering tampak papan display atau neon box dengan materi iklan tertentu. Malahan belakangan ini ada gambar dan video bergerak yang diputar menggunakan LCD mini yang dipasang di belakang kemudi. Seolah memindahkan iklan billboard dan LCD berukuran besar pada skala kecil.   

Peluang tersebut disambut baik oleh CEO NomadicAds, Ricky Ngani.  Pemain baru di Digital Out Of Home (DOOH) dan Out Of Home (OOH) ini melihat peluang pasar dari meningkatnya OJOL. NomadicAds mengklaim sebagai pemain Out Of Home (OOH) dengan  LCD di kendaraan bermotor roda dua pertama dan satu-satunya yang punya hak paten di Indonesia.

“NomadicAds adalah perusahaan pertama dan satu-satunya yang punya hak paten di Indonesia berdasarkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Dirjen Kekayaan Intelektual, dengan nomor patent IDS000002059 untuk perangkat gambar bergerak di kendaraan bermotor roda dua. Jadi kami satu-satunya yang memiliki hak paten,” tandasnya.

Perusahaan media iklan berbasis video pada kendaraan motor roda dua pertama di Indonesia ini melakukan terobosan cerdas dengan  memaksimalkan peran driver OJOL  sebagai mitra strategis. 

“Inilah yang kami bidik untuk memigrasikan iklan video tersebut pada kendaraan roda dua dengan pengendara ojek online sebagai mitra strategis. Karena peluangnya sangat besar. 

Apalagi jika kita melihat data dari Statista.com yang  menyebutkan pengeluaran iklan di segmen Iklan Video berjumlah US$ 213 juta pada tahun 2019. Pengeluaran iklan tersebut diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan, menghasilkan volume pasar sebesar US$ 282 juta pada tahun 2023,” papar Ricky. 

Menurut Ricky, NomadicAds memiliki keunggulan dibanding dengan system lainnya. Diantaranya periklanan  tersebut dapat berinteraksi secara digital untuk menghasilkan user experience yang unik dan engaging, sehingga meningkatkan brand awareness serta interest atas produk atau jasa perusahaan. 

“Kelebihan  NomadicAds  dapat meningkatkan jangkauan dan penetrasi iklan. Dapat di-customize sesuai kebutuhan campaign, baik lokasi maupun jam tayang, serta User Experience yang unik,” papar Ricky. 

Menurutnya dashboard yang dipasang dimitra OJOL tersebut sudah dilengkapi dengan system  real time monitoring untuk keperluan report terhadap pengiklan. Ricky juga menambahkan bahwa sistemnya berbasis digital, dilengkapi laporan yang transparan, mencakup waktu, jam, dan lokasi tayang yang akurat. Dalam hal ini  lanjutnya, NomadicAds mengedepankan inovasi, teknologi, dan kualitas yang prima. 

Perangkat bergerak NomadicAds  terbuat dari LCD dengan ukuran  21.5 inch Frame: 38 cm (lebar) x 64 cm (tinggi) x 7 cm (tebal). Dalam operasionalnya perangkat ini dilengkapi dengan GPS HardwareTracking untuk memudahkan pelacakan posisi fleet dan pengkinian data. ApplicationTracking Server terus memantau kendaraan iklan berjalan ke mana saja. 

“Sistem dan perangkat kami sangat canggih. Teknologi kami memungkinkan melakukan monitoring secara online untuk memonitor iklan dengan mudah,” ungkap Ricky.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait