Pie Susu Bujur Sangkar Dengan Konsep Kain Poleng Hadir di Bali 

Pie Susu Bujur Sangkar Dengan Konsep Kain Poleng Hadir di Bali 

Tidak lengkap rasanya jika belum membeli pie susu ketika kita berlibur di Bali. Berkulit gurih dan renyah dipadu topping yang manis, membuat penikmat makanan ringan ini tidak ingin berhenti mengunyah. 

Harganya pun tergolong terjangkau dan ramah dikantong. Maka tak heran, jika makanan yang satu ini menjadi pilihan utama pelancong sebagai buah tangan dari Pulau Seribu Pura. Kini, primadonanya oleh-oleh khas Bali itu tidak lagi hanya berbentuk bulat dan tipis. 

Bali Square Pie menjadi yang pertama mencoba berkreasi pada bentuk pie susu. Pusat oleh-oleh yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai Nomor 168/A3, Kuta, Badung, Bali itu berhasil menyulap pie susu menjadi berbentuk bujur sangkar. 

General Manager Bali Square Pie, Norman Wibowo menjelaskan, pie susu bujur sangkar mengambil konsep kain "poleng". 

"Idenya sendiri itu dari kain poleng Bali. Karena pie selama ini kan identik sebagai oleh-oleh khas Bali yang berbentuk bulat. Kenapa kita nggak buat kotak yang identik sama kain poleng," ucapnya kepada wartawan , Sabtu (14/12/2019). 

Bentuk baru dan pertama di Indonesia ini, membuat pie bujur sangkar mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Penghargaan itu diberikan karena Bali Square Pie berhasil memecahkan rekor MURI sebagai "Pie Kukus Pertama Berbentuk Bujur Sangkar". 

"Jadi kita mendapat piagam MURI itu sebagai pie kotak kukus pertama berbentuk bujur sangkar di Indonesia. Karena menurut riset, memang belum ada pie kukus kotak berbentuk bujur sangkar di Indonesia. Jadi kita satu-satunya, pertama, dan ada di Bali," ujar Norman. .

Selain bentuk, hasil karya Bali Square Pie ini juga memiliki pembeda dari tekstur. Perbedaan tekstur itu dikarenakan pola pengolahan. Bila pie susu biasanya dioven, kali ini diproses dengan cara dikukus. Alhasil, pie kukus ini memiliki tekstur lembut dan empuk dibandingkan pie susu kebanyakan. 

"Proses pembuatan kita itu dikukus. Jadi kalau pie sekarang yang ada di Bali itu rata-rata dioven. Ini merupakan pie pertama yang dikukus ya dikita. Itu yang menyebabkan tekstur pie kukus ini jadi lembut," ungkapnya. 

Norman lebih lanjut menjelaskan, masyarakat hanya perlu menyiapkan dana Rp30.000 untuk menebus 1 dus dengan isi 8 pie kukus. Rasa yang ditawarkan menurutnya terbagi kedalam lima varian, seperti double chocolate, double taro, choco banana, vanilla cheese dan vanilla milk. 

Keunikan pie kukus bujur sangkar, diharapkan menarik minat masyarakat dan wisatawan. Terlebih menyongsong liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bali diprediksi dibanjiri banyak pelancong, baik nusantara maupun mancanegara. Belum lagi kebanyakan wisatawan yang mayoritas berasal dari generasi milenial saat ini cenderung memburu hal-hal unik. 

"Untuk konsep kotaknya sendiri kita kan memang ada lima warna. Jadi memang target kita sih, karena ini zaman milenial, pasti targetnya kedepan milenial ya," pungkasnya. 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait