Pentingnya Pemahaman Lalu Lintas Perairan Bagi Nahkoda Kapal

Pentingnya Pemahaman Lalu Lintas Perairan Bagi Nahkoda Kapal

Penggunaan sarana transportasi umum perairan kini terus meningkat sehingga perlu adanya pemahaman tentang peraturan lalu lintas di perairan bagi nahkoda maupun pemilik kapal. Itu semua demi kelancaran dan keselamatan pengguna sarana transportasi di perairan.

“Inilah melatari perlu adanya bimbingan dan pelatihan bagi nahkoda maupun pemilik tranportasi perairan. Untuk Bali ada kurang lebih 22 peserta yaitu dari nahkoda kapal wisata yang ada di Sanur, Seangan, Padangbai hingga Benoa,” kata Kepala Divisi Pelayanan Jasa Raharja, Bambang Panular di Sanur, Selasa (24/9).

Menurutnya hingga Agustus 2019, PT Jasa Raharja (Persero) telah menyalurkan klaim santunan Rp1,7 triliun untuk korban kecelakaan lalu lintas baik darat, udara, laut dan perairan. Untuk menekan tingkat kecelakaan angkutan umum perairan inilah perlu adanya pelatihan mengingat keselamatan lalulintas dan angkutan perairan tidak akan efektif tanpa partisipasi semua pihak, khususnya dari kalangan pemilik atau nakhoda.

“Harapan kami dapat memberikan pemahaman seperti halnya moda di darat yang sudah maju pesat. Perairan juga penting terutama wilayah-wilayah yang memiliki angkutan perairan yang dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.

Pemahaman ini terkait makin munculnya risiko-risiko yang terjadi di peraiaran, terutama beberapa waktu lalu ada kecelakaan yang mengakibatkan penupang mengalami luka-luka dan meninggal. Dengan adanya pendidikan berkelanjutan menjadikan awak nahkoda maupun pemilik akutan perairan menyadari keselamatan untuk semua.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunartha mengatakan ada tiga faktor yang bisa mempengaruhi keselamatan lalu lintas yaitu engineering, education dan enforcement (formula 3E). Oleh karenanya berbicara human resources sangat penting karena mereka yang melakukan ketiganya yang harus melakukan perbaikan dan siap melaksanakan konsensus yang ada diperlintasan.

“Bila itu sudah bisa dilakukan dengan baik maka risiko bisa turun, termasuk bisa mengusai teknologi kapal, navigasi maupun komunikasi,” jelasnya. 

Sementara Kasi Keselamatan Pelayaran, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas II Benoa, Muhammad Mustajib menjabarkan, pihaknya selalu berupaya untuk mewujudkan keselamatan angkutan laut, dan perairan. Langkah yang dilakukan dengan pengecekan seluruh kapal secara berkala. Menurutnya terdapat beberapa indikator kapal ditentukan laik, meliputi kelengkapan serta keabsahan dokumen, memenuhi standar pengawakan, dan pemenuhan alat keselamatan.

"Ketiga unsur ini memang sangat penting untuk saling melengkapi. Karena bila terjadi sesuatu yang sifatnya fatal ditengah laut, orangnya yang membawa atau awak dari nahkoda, kepala kamar mesin, dan kru termasuk turunannya, mereka harus benar-benar mengetahui yang harus dilakukan apabila terjadi sesuatu atau musibah," katanya

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait