Pemkot Denpasar Bersama TPID Pantau langsung Operasi Pasar Khusus Gas LPJ 3 Kg

Pemkot Denpasar Bersama TPID Pantau  langsung Operasi Pasar Khusus Gas LPJ 3 Kg

Ket foto :Pemkot Denpasar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pertamina di Kawasan Pasar Adat Padangsambian, Kamis (8/6). 

 

 

 

Pemkot Denpasar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pertamina meninjau langsung Operasi Pasar khusus Gas LPJ 3 Kg yang digelar Pemkot Denpasar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pertamina di Kawasan Pasar Adat Padangsambian, Kamis (8/6). Operasi pasar tersebut dilaksanakan sebagai tindaklanjut atas kelangkaan Gas LPJ 3 Kg di Kota Denpasar yang terjadi sejak beberapa hari lalu. Sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan, kelancaran distribusi serta keterjangkauan Gas LPJ 3 Kg di Kota Denpasar. 

Selain di kawasan Pasar Adat Padangsambian, operasi pasar juga tersebar di empat kecamatan se-Kota Denpasar secara serangak. Seperti halnya di Kawasan Jalan Pucuk Kecamatan Denpasar Timur, Jaba Pura Kahyangan Desa Adat Poh Gading Denpasar Utara, Kawasan Pasar Adat Padangsambian  Denpasar Barat dan Wantilan Pura Dalem Suwung Batan Kendal  Denpasar Selatan. 

Tampak hadir Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali, Trisno Nugroho, Sales Area Manager Retail Pertamina Bali,  Gusti Anggara Permana, PJS SBM I Pertamina Bali. 

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa disela peninjauan menjelaskan, pelaksanaan operasi pasar khusus Gas LPJ 3 Kg ini secara serentak menyasar empat kecamatan di Kota Denpaasar. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai solusi jangka pendek terhadap masalah kelangkaan Gas LPJ di Kota Denpasar. Sehingga masyarakat kedepannya tidak lagi kesulitan mendapatkan Gas LPJ 3 Kg. 

“Kita Pemerintah Kota Denpasar bersama TPID dan Pertamina, ingin memastikan dan memetakan sumbatan yang terjadi, dan kami mengamankan jalur distribusi hingga ke agen dan pangkalan LPG terbawah, sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau,” ujarnya di Pasar Padangaambian Denpasar Barat, Kamis(8/6).

Lebih lanjut dijelaskan, operasi pasar ini akan dilaksanakan berkelanjutan sembari melaksanakan evaluasi dan meihat perkembangan situasi di masyarakat.  Kedepanya tidak ada lagi masyarakat Kota Denpasar yang kesulitan membeli Gas LPJ 3 Kg. 

“Memang betul, sekali dirasa tidak cukup pelaksanaan operasi pasar ini, kedepan akan kami rancang operasi pasar khusus LPJ 3 Kg lagi di lokasi berbeda, sembari melihat situasi lapangan untuk memastikan ketersediaan pasokan hingga lapisan terbawah, bahkan dengan operasi pasar ini pihak pertamina siap menambah quota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya 

Sementara ditempat sama Kepala Perwakilan Bank Indenesia Provinsi Bali Trisno Nugroho meminta Pertamina dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar dapat bergerak capat untuk mengatasi kelangkaan elpiji tiga kilogram yang terjadi di Kota Denpasar.

"Kelangkaan elpiji di Kota Denpasar ini masalah rantai pasok yang belum normal, semoga dalam minggu ini bisa selesai," katanya.

Pihaknya mengkhawatirkan kelangkaan dan kenaikan harga elpiji tiga kilogram ini memicu inflasi yang lebih tinggi di Kota Denpasar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provins Bali, Kota Denpasar, pada Mei 2023 tercatat menga inflasi setinggi 0,34 persen (mtm) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0.04 persen, mm) Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat sebesar 4,09 persen

Trisno memperkirakan masalah rantai pasok elpiji tiga kilogram di Kota Denpasar ini turut disumbang karena peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke Bali seiring dengan libur panjang akhir pekan lalu.

"Okupansi hotel bintang empat dan lima semuanya naik bahkan di Gianyar dan Nusa Dua penuh. Biasanya okupansi di bulan Juni ini rendah, namun sekarang ini malah menjadi 'low season' dengan okupansi yang tertinggi," ujarnya.

Trisno menyampaikan jika tahun-tahun sebelumnya itu terjadi tren penurunan kunjungan wisman setelah Januari hingga bulan Februari dan Maret, namun untuk tahun 2023 ini jumlah wisman terus naik dari awal tahun.

"Per Mei itu sudah 15.000 wisman yang ke Bali setiap harinya, bergerak dari 13.000-14.000 wisman saat awal tahun," ucapnya.

Menurut Trisno, sampai terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram di Kota Denpasar ini bisa jadi karena proyeksi Pertamina atas ketersediaan stok elpiji tiga kilogram asih di bawah kenaikan permintaan.

Sales Area Manager Retail Pertamina Bali, Gusti Anggara Permana mengatakan, dalam mendukung upaya penanganan terhadap kelangkaan Gas LPJ 3 Kg di Kota Denpasar dan beberapa kabupaten di Bali, Pertamina Bali telah melaksanakan beberapa langkah strategis. Mulai dari memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga. 

“Upaya kami untuk menetralisir kondisi yang sekarang terjadi, dimana proses produksi di SPBE berjalan lancar, per hari Selasa kemarin kita sudah tambah 50 persen penyaluran dari quota normal, dan hari ini Kamis juga ditambah 50 persen lagi dari quota normal,” ujarnya 

Anggara menjelaskan, secara keseluruhan khusus untuk Kota Denpasar telah dilaksanakan penambahan distribusi Gas LPJ 3 Kg sebanyak 28 ribu tabung. Sedangkan penambahan untuk diseluruh wilayah Bali telah dilaksanakan sebanyak 144 ribu tabung. Hal ini untuk mengantisipasi masyarakat kabupaten penyangga Denpasar agar tidak membeli di agen wilayah Denpasar. 

“Mudah-mudahan dengan ini dapat menetralkan dan mengatasi kelangkaan ini, ditambah dengan operasi pasar ini dengan kapasitas 1 truk yakni 560 tabung yang tersebar di empat kecamatan, dan jika dirasa masih kurang, akan kami tambahkan 1 truk lagi dengan kapasitas 560 tabung siap melayani masyarakat dengan HET Rp. 18 ribu,” ujarnya. 

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait