Optimalkan Penyaluran Kredit, Bank bjb Sinergitas Dengan BPR

Optimalkan Penyaluran Kredit, Bank bjb Sinergitas Dengan BPR

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) menggelar kegiatan Seminar dan Gathering Nasional Mitra BPR bank bjb bertempat di The Stones Legian Bal, A Marriot Autograph Collection Hotel, Bali(17/01/19)

Hadir perwakilan 350 mitra BPR existing serta 50 BPR potensial dari seluruh Indonesia dalam seminar dan gathering nasional tersebut. Kegiatan ini merupakan strategi optimalisasi penyaluran kredit khususnya melalui kemitraan pada segmen Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Salah satu strategi bank dalam mengoptimalkan penyaluran kredit khususnya melalui kemitraan pada segmen Bank Pekreditan Rakyat (BPR), bank bjb melaksanakan kegiatan tersebut bagi para debitur BPR exsting maupun calon debitur potensial di seluruh Indonesia. 

Direktur kepatuhan dan manajemen risiko yang menjalankan tugas direktur utama bank bjb Agus Mulyana menjelaskan, seminar dan gathering ini sekaligus respon pihaknya terhadap era revolusi industri 4.0. Perkembangan era revolusi 4.0 yang diikuti dengan pertumbuhan fintech (financial technology) tak dipungkiri memaksa bank bjb meningkatkan sinergitas dengan BPR.

"Seperti kita ketahui bahwa teknologi 4.0 sudah mulai masuk, fintech sudah mulai, dan salah satu untuk mengantisipasi perkembangan teknologi, bank bjb bekerjasama dengan para BPR, terutama dalam penyaluran kredit UMKM (usaha mikro kecil menengah)," ungkapnya kepada wartawan.

Ia menjelaskan, penyaluran kredit bank bjb melalui BPR menggunakan skema linkage. Menurutnya, kerjasama itu memiliki kontribusi signifikan terhadap outstanding kredit kelolaan bank bjb dalam kredit BPR dan LKM (lembaga keuangan mikro). Dikatakan, jumlah kredit yang terdistribusi melalui skema linkage dengan BPR se-Indonesia hingga 31 Desember 2018 sebesar Rp3,5 triliun. Angka itu memenuhi pencapaian sebesar 96,66% dari total kelolaan debitur BPR sebanyak 279 NoA (number of account), dan debitur koperasi 227 NoA.

"Penyaluran kredit cukup bagus, tadi terlihat pertumbuhannya, pertumbuhan dari sisi dana, sisi kerjasama cukup bagus. Dan kita juga bisa berbagi ya, terutama di antisipasi manajemen risiko, antisipasi mitigasi risiko-risiko terkait dengan perkembangan fintech," ujarnya.

"Jadi kerjasamanya sebenarnya bukan hanya dari sisi finansial saja, tetapi kerjasama terutama di sisi compliance (pemenuhan, red) untuk memitigasi kredit-kredit bermasalah terutama," imbuhnya.

Agus Mulyana menyampaikan pertumbuhan kredit melalui skema linkage dengan BPR pertahunnya mencapai 15%. Sedangkan untuk non performing loan (NPL) atau kredit macet diangka 0,79%.

Pertumbuhan itu diharapkan berlanjut di tahun 2019. Bank bjb menargetkan, pertumbuhan kredit melalui BPR di tahun 2019 diangka Rp6 triliun.

"Itu kredit yang disalurkan untuk ekspansi kita melalui BPR. Dari Rp3,5 triliun menjadi Rp6 triliun," pungkasnya.

Sementara dalam seminar dan gathering nasional mitra BPR, bank bjb menyerahkan penghargaan kepada debitur yang telah berkontribusi dengan pengajuan kredit/plafon terbesar. Debitur yang memperoleh penghargaan sesuai dengan kategori asset meliputi PT. BPR Eka Bumi Artha (>Rp1 triliun), PD. BPR Subang (Rp500 miliar - Rp1 triliun), PD. BPR PK Balongan (Rp250 miliar - Rp500 miliar), BPR Dana Mandiri Bogor (Rp100 miliar - Rp250 miliar), PT. BPR Bobato Lestari (Rp50 miliar - Rp100 miliar), dan PT. BPR Arthaya Aditama Utama (Rp25 miliar - Rp50 miliar).

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait