Nyepi, Tol Bali Mandara Akan Berhenti Sementara

Nyepi, Tol Bali Mandara Akan Berhenti Sementara

PT. Jasamarga Bali Tol (JBT) akan melakukan penghentian sementara operasionalisasi jalan tol Bali Mandara. Penghentian sementara itu dilaksanakan selama 32 jam ketika perayaan Nyepi, Tahun Baru Caka 1941, Kamis 7 Maret 2019.  

Direktur Utama PT. JBT, Enkky Sasono AW kepada wartawan menjelaskan, penutupan ruas tol sepanjang 12,7 kilometer itu terhitung sejak Rabu 6 Maret 2019 Pukul 23.00 WITA hingga Jumat 8 Maret 2019 Pukul 07.00 WITA.

  "Intinya walaupun jalan/ruang tol ini ditutup, tetapi bisa digunakan pada kondisi darurat. Darurat itu masih dimungkinkan, tentunya dengan seijin dari desa adat," ungkapnya kepada wartawan di Denpasar, Senin (4/3/2019).  

"Karena memang tol kami ini langsung berhubungan dengan bandara, kami mengimbau kepada masyarakat pengguna yang akan menuju atau meninggalkan dari bandara ini untuk memahami jadwal pembukaan dan penutupan. Termasuk rangkaian kegiatan kalau saya amati ada pawai ogoh-ogoh. Pengguna saya harapkan bisa mempersiapkan diri, agar waktunya tidak mepet," imbuhnya.

  Pihaknya memperkirakan sepanjang penutupan ini, terjadi potencial lost sebesar Rp550 juta. Angka itu dihitung dari rata-rata 63.000 kendaraan yang melintas selama 32 jam.  

"Jadi asumsi 63 ribu itu memang seluruh kendaraan. Jadi golongan satu sampai golongan enam, selama penutupan ini, jam 11 malam tanggal 6 Maret 2019 sampai tanggal 8 Maret 2019 jam 7 pagi, totalnya itu kalau ditanyakan berapa rupiahnya, kira-kira 550 jutaan. Apakah itu rugi? Sebenarnya tidak. Karena memang didalam perencanaan bisnis karena operasinya ada di Bali, sudah diperhitungkan bahwa selama Nyepi tidak beroperasi," ungkapnya.  

Selain pada saat Nyepi, penyesuaian ruas jalan tol Bali Mandara juga dilakukan ketika prosesi melasti. Enkky mengatakan, untuk mendukung upacara melasti di Teluk Benoa, dilakukan contra flow sementara jalan akses Pelabuhan Benoa, pada hari Senin 4 Maret 2019 dari Pukul 06.00 WITA sampai Pukul 14.00 WITA.  

"Jadi jalan akses dari depo Pertamina ke arah pelabuhan sampai dengan lokasi melasti dipakai khusus masyarakat yang melaksanakan upacara melasti. Sedangkan jalur sebaliknya dari pelabuhan ke arah Pesanggaran difungsikan dua arah atau contra flow," pungkasnya.  

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait