Kejar Target Vaksin 2 Juta, Pemerintah Segera Buka Pintu Masuk Wisman ke Bali

Kejar Target Vaksin 2 Juta, Pemerintah Segera Buka Pintu Masuk Wisman ke Bali

Nusa Dua-Selama 14 bulan dunia dilanda dilema dalam menghadapi permasalahan kesehatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi karena pandemi Covid 19. Indonesiapun tidak luput dari masalah ini salah satunya karena jumlah wisatawan asing merosot tajam," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan saat membuka Forum Investasi Bali di Nusa Dua, Bali,  Jumat (26/3/2021).

Untuk memperbaiki keterpurukan sektor pariwisata khususnya di Bali ini, Kemenko  Marves bersama dengan Bank Indonesia serta beberapa kementerian/lembaga terkait mengelar sebuah Forum Investasi. Kegiatan ini dihadiri oleh Menkominfo Johnny G. Plate, Wamenparekraf Angela Tanusudibjo, Wamen II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, 6 Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara pemasok turis internasional terbanyak ke Indonesia serta para pelaku UMKM. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kesiapan Bali dalam menghadapi kondisi _new normal_ serta mengundang investor untuk berinvestasi di Bali. 

Menyinggung tentang aturan pelarangan masuknya wisatawan asing ke Indonesia, Menko Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih melarang wisatawan mancanegara untuk masuk ke Indonesia. 

"Tapi peraturan itu lagi kita evaluasi karena sekarang ini kita upayakan sampai bulan depan kita sudah bisa melakukan vaksinasi kepada 1,8 juta orang atau dekat 2 juta dan Bulan April-Mei kita bisa tambah 1 juta orang sehingga Bulan Juli harapan kami sudah terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) dan Bali jadi green zone," kata Menko Luhut. 

Dengan terbentuknya herd immunity dia berharap Bali dapat segera membuka akses untuk wisatawan asing meskipun kunjungan wisatawan domestik juga didorong penambahannya. 

Belajar dari dampak pandemi ini, pemerintah, lanjut Menko Luhut membuat kebijakan untuk melakukan diversifikasi ekonomi agar ekonomi Bali lebih tahan terhadap goncangan. 

"Kita siapkan kebijakan jangka pendek dan jangan menengah untuk mengembangkan ekonomi Bali dari sektor Industri Kreatif, pendidikan tinggi, energi terbarukan, pertanian dan wisata kesehatan," imbuh Menko Luhut. 

Dan untuk mencapai tujuan tersebut, dia mengatakan bahwa pemerintah membuka peluang investasi dari negara-negara sahabat.

Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa pemerintah juga akan mulai mengkaji pemberlakuan visa 5 tahun bagi warga asing. 

"Setelah kita melakukan kajian, kita akan memberlakukan kebijakan ini dalam waktu dekat supaya dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata misalnya dengan adanya work from Bali," pungkasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Dodi Budi Waluyo mengatakan bahwa Bank Indonesia BI melihat prospek ekonomi sektor pariwisata akan membaik pada tahun 2021. 

"Hal ini kami lihat karena vaksinasi yang telah dan sedang kita lakukan karena negara dengan vaksisnasi akan lebih cepat pulih ekonominya," katanya. Deputi 

Dodi memperkirakan bahwa dengan strategi vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dalam kuartal pertama tahun 2022 akan terbentuk imunitas kelompok. 

 "BI berkomitmen untuk membantu mempromosikan investasi, perdagangan dan sektor pariwisata," sambungnya. 

Gubernur Bali Wayan Koster sebagai tuan rumah acara meminta dukungan pemerintah pusat agar program vaksinasi terus dilanjutkan. "Kami berharap pada Bulan Juli 2021 ada 2,5 hingga juta dari 4,5 juta penduduk Bali selesai divaksin agar pada bulan tersebut kami sudah dapat menerima kunjungan wisman," pintanya. 

Diapun mengungkapkan bahwa pemerintahnya telah menyiapkan tiga zona hijau yakni Ubud, Nusa Dua dan Sanur yang ditargetkan selesai divaksinasi pada April 2021 dapat menerima wisman pada Bulan Juli 2021," jelas Gubernur. 

Pada kesempatan terpisah, Dubes Kanada untuk Indonesia Cameron Mackay, Dubes Swiss Kurt Kunz, Wakil Dubes Belanda Ardi Stoios Braken dan Wakil Dubes Rusia sepakat mengapresiasi langkah pemerintah pusat dan Bali untuk kembali menghidupkan sektor pariwisatanya. 

"Hanya kami menyarankan agar masyarakat Bali dapat mempertahankan keindahan, kebersihan dan kealamian wilayahnya karena warganegara kami (Kanada) harus melintasi separuh bumi untuk dapat melihat Indonesia sehingga harapan kami adalah mendapatkan keamanan dan kenyamanan serta tidak melihat tumpukan sampah berserakan," ujar Dubes Kanada saat konferensi pers. 

Kemudian ketika ditanya tentang potensi investasi yang bakal dilakukan oleh negaranya, Dubes Cameron mengungkapkan bahwa secara umum mereka tertarik untuk berinvestasi di semua sektor yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia. "Namun secara khusus kami tertarik berinvestasi di sektor infrastruktur," sebutnya. 

Lebih jauh, agenda kegiatan Forum Investasi Bali terdiri atas sesi diskusi panel dan kunjungan lapangan. Sesi diskusi panel terdiri atas beberapa topik antara lain Climate Change Mitigation Through Preserving Coral Reefs: Payment for Environmental Services, Reinventing Bali Post Covid-19, Enlarging the Market through Digital and Creative Economy,_ dan Way Forward Post Covid 19 through Seizing Investment Opportunities in Indonesia.

 

 

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait