DTE Jadi Ajang Transformasi Ekonomi Berbasis Digital

DTE Jadi Ajang Transformasi Ekonomi Berbasis Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) turut dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Dalam kesempatan itu, Kominfo menggelar Digital Transformation Expo (DTE) sebagai side event yang strategis transformasi digital.Transformasi digital tersebut adalah infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.

Digital Transformation Expo adalah pameran yang berusaha menyediakan atau menyampaikan substansi dengan instrumen atau sentuhan digital.

Side event KTT G20 ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam mendorong akselerasi transformasi digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika bidang Digital dan SDM, Dr. Dedy Permadi mengemukakan, transformasi ekonomi berbasis digital adalah salah satu isu prioritas selama Presidensi Indonesia untuk G20.

"Jadi dari tiga isu prioritas G20, ada Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi, dan Transformasi Digital. Jadi transformasi digital adalah satu dari tiga isu prioritas yang dibahas di dalam forum mulilateral G20," ungkap Alternate Chair Digital Economu Working Group (DEWG) itu kepada wartawan di Jimbaran, Sabtu (12/11/2022). 

Selama Presidensi G20, Indonesia telah membahas banyak hal soal transformasi digital. 

Seluruh bahasan itu diharapkan menghasilkan capaian konkrit serta membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia. 

"Kalau kita melihat pembahasan transformasi digital, itu kita kemarin di dalam forum yang dimulai sejak bulan Januari sampai September, kita membahas isu-isu setidaknya ada tiga," ujarnya.

"Isu pertama adalah konektivitas dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Jadi bagaimana ruang digital bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dunia, untuk pulih dari keterpurukan pasca pandemi Covid-19," lanjutnya. 

Dipaparkan, kemaslahatan transformasi digital sejauh ini telah dirasakan pelaku UMKM.

UMKM Indonesia yang sempat lesu akibat pandemi, dipastikan kembali bersemangat pasca go digital atau go online. 

"Dari situ kita melihat potret, contohnya Indonesia sendiri. Digital ini menjadi salah satu solusi yang konkrit, yang nyata," tegasnya.

Ia menyebut, UMKM go digital sebelum pandemi sebanyak 9 juta dari total 64 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sedangkan pasca pandemi, angka itu melonjak signifikan. 

UMKM selama ini memiliki kontribusi sebesar 60% dari keseluruhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

"Kalau kita perhatikan setelah pandemi mereda pada bulan-bulan ini, sudah ada sekitar 19 juta UMKM kita yang go online. Jadi ada penambahan sekitar 10 juta UMKM selama masa pandemi ini," ungkapnya. 

"Namun 19 juta ini baru sekitar 29% dari total UMKM yang ada di Indonesia. Artinya masih ada 71% UMKM yang belum memanfaatkan ruang digital untuk pengembangan ekonomi mereka," sambungnya. 

Digital Transformation Expo (DTE) kata Dedy, menjadi salah satu kesepakatan yang dihasilkan kelompok kerja ekonomi digital. 

"Digital Transformation Expo ini merupakan suatu gelaran yang menampilkan perkembangan transformasi digital di Indonesia dan juga beberapa negara G20," jelasnya. 

"Tujuannya adalah untuk kita bisa mendapatkan gambaran, lompatan-lompatan atau kemajuan-kemajuan transformasi digital yang sudah dan sedang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan stakeholder," imbuh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut. 

Ia menegaskan, Digital Transformation Expo bukanlah pameran biasa. 

Karena melalui DTE, Indonesia berusaha menyampaikan subtansi dengan instrumen atau sentuhan digital. 

"Bahwa ada setidaknya enam area yang akan ada di DTE. Area pertama adalah pintu masuk itu menjadi gambaran pertama orang disambut dengan kolaborasi G20. Kedua, masuk ke Canal of Wonders, dimana pengunjung akan disambut visual kekayaan alam, keindahan budaya Indonesia. Ketiga adalah main area yang menampilkan empat pilar transformasi digital Indonesia serta perkembangan terakhirnya," urainya. 

"Keempat, ada area G20 Sinergy, dimana orang bisa memilih perkembangan transformasi digital dari beberapa negara G20. Kemudian ada area World of Collaboration, dimana disitu kita mengucapkan terima kasih kepada stakeholder terkait. Terakhir ada The Metaverse Corner yang di dalamnya menyajikan pengalaman digital yang berbasis metaverse," imbuhnya. 

Direktur Pembedayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto di tempat yang sama mengatakan, seluruh sajian dalam DTE menjadi representasi visi dan misi Indonesia dalam mempercepat transformasi digital.

"Dalam Digital Transformation Expo ini, selain bisa menikmati berbagai macam kemajuan teknologi yang ada di dunia, dan bagaimana diterapkan di Indonesia, kita bisa melihat bagaimana kolaborasi terjadi," ungkapnya. 

Indonesia berharap, DTE bisa mewujudkan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi yang tangguh, inklusif dan berkesinambungan. 

 

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait