DPD REI Bali Gelar Rakerda, Evaluasi Capaian FLPP

DPD REI Bali Gelar Rakerda, Evaluasi Capaian FLPP

Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Bali menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) di Nusa Dua. Kegiatan dua hari (3 - 4 Desember 2018) itu mengusung tema "Mempererat Sinergitas Pemerintah Daerah dan Perbankan Bersama DPD REI Bali Dalam Mewujudkan Perumahan Rakyat".

Ketua DPD REI Bali, Pande Agus Permana Widura menjelaskan, sejumlah agenda dibahas dalam rakerda tahun 2018. Diantaranya soal capaian penyediaan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), dan sinergitas dengan pemerintah serta perbankan di Pulau Dewata. 

"Tentunya akan mereview daripada kinerja-kinerja organisasi selama ini untuk mendapatkan hasil-hasil yang lebih baik lagi kedepannya, terutama mengatasi backlog yang terjadi di Bali," ungkapnya kepada wartawan di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Senin (3/12/2018). 

Berbicara FLPP, Pande menyebut tahun 2018 DPD REI Bali menargetkan 3.500 unit rumah murah bersubdisi. Namun karena terjadi beberapa kendala, pihaknya hingga September 2018 baru merealisasikan 2.000 unit. 

"Dimana ada beberapa memang kendala yang kami rasakan selaku pengembang di Bali, terutama mengenai mahalnya harga lahan di Bali ini. Semoga kita bisa mendapatkan solusi-solusi dalam hal tetap dapat menyediakan perumahan rakyat dengan harga terjangkau," ujarnya. 

"Saya akan coba mengevaluasi itu (capaian FLPP, red) dalam rakerda ini, dan diantara lain juga kami berharap bisa melakukan rumah subsidi tidak hanya di empat kabupaten yang saat ini kita realisasikan, tetapi bisa di semua kabupaten/kota," imbuhnya. 

Ditanya strategi tahun 2019, Pande Agus mengaku akan berusaha menyiasati tingginya harga lahan di Bali. Beberapa alternatif menurutnya dibahas dalam rapat kerja daerah, yang diharapkan menjadi solusi penyediaan rumah murah bersubsidi di 9 kabupaten/kota di Bali. 

Salah satu opsi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah revisi kenaikan harga FLPP diangka 7,5% pertahun. Pihaknya bersama dewan pengurus pusat (DPP) REI serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebut tengah memperjuangkan hal tersebut. Karena sejauh ini sinyal kenaikan rumah FLPP di Bali hanya 6,4%. 

"Kemarin DPP dengan kami sedang mendiskusikan masih diangka 6,4%. Jadi 6,4% itu kami masih berharap bisa di 7,5%. Secara harga dengan kenaikan 6,4% akan ada perubahan dari Rp148 juta ke Rp158 juta tahun 2019. Tetapi saya berharap bisa di 7,5%," pungkasnya

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait