Capai Penerapan Prokes Tertinggi, ASITA Bali Dukung Himbauan Pemerintah 

Capai Penerapan Prokes Tertinggi, ASITA Bali Dukung Himbauan Pemerintah 

Provinsi Bali mencapai peringkat tertinggi dalam penerapan protokol kesehatan, setelah Kepala BNPB/Ketua Satgas Nasional Penanggulangan Covid-19, Bapak Letjen TNI Doni Monardo mengadakan rapat pada tanggal 5 Januari 2021 yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Gubernur Se-Indonesia dengan data Kepatuhan memakai masker yang persentasenya mencapai 96,47%, serta Kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan dengan persentase mencapai 91,95%.

Sementara itu pemerintah pusat akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali. Khusus Bali, PSBB akan diterapkan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung mulai 11 Januari 2021 hingga 25 Januari 2021. 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali, Komang Takuaki Banuartha mendukung pemberlakukan PSSB. 

"Setuju tidak setuju, itu sudah menjadi imbauan pemerintah. Mungkin dari balik PSBB tersebut ada rencana besar pemerintah buat kita semua di Indonesia. Jadi menurut saya kalau buka tutup pun itu dampaknya tidak baik. Lebih baik kalau memang ada imbauan ya diteruskan saja, sampai kapan kita aman, disanalah nanti kita berjuang kembali," ungkapnya disela-sela peringatan HUT ke-50 ASITA sekaligus peresmian Sekretariat DPD ASITA Bali, di Denpasar, Kamis (7/1/2021). 

"Namun demikian saya ingatkan juga agar imbauan dan apapun itu, pemerintah jangan mengumumkannya mendadak. Jadi kekecewaan itu timbul pada saat pemerintah mendadak mengumumkan kebijakan. Tetapi kita sebagai pelaku pariwisata akan selalu tunduk dengan aturan dan keputusan pemerintah," lanjutnya. 

PSBB di Jawa dan Bali kata Komang Banu tidak akan berdampak signifikan terhadap upaya pemulihan sektor kepariwisataan. Alasannya, rentang waktu penerapan PSBB merupakan low season didalam kalender wisata. 

"Saya pikir sih tidak berdampak signifikan. Karena kemarin saja, memang kita dibanjiri wisatawan pada saat liburan Natal dan Tahun Baru. Saya lihat tanggal 4 Januari 2021, dan tanggal 5 Januari 2021 penerbangan balik mulai banyak ya. Tanggal 5 Januari 2021 saya dengar ribuan wisatawan sudah pulang ke daerahnya masing-masing. Jadi sekarang sudah mulai sepi lagi," ujarnya. 

Komang Banu berharap, kebijakan PSBB di Jawa dan Bali ditambah proses vaksinasi Covid-19, mempercepat berakhirnya pandemi di Indonesia. Jika pandemi berakhir, diyakini mampu mengakselerasi pemulihan perekonomian dan kepariwisataan Tanah Air. 

"Kita juga ingin keseriusan pemerintah untuk menyalurkan vaksin ini. Memang digarda terdepan adalah tenaga medis. Setelah itu saya meminta agar pelaku pariwisata yang bersentuhan langsung dengan wisatawan divaksin juga. Harapannya, jika pelaku wisata sudah divaksin, dunia internasional akan melihat keseriusan kita, yang kemudian wisatawan akan merasa nyaman dan aman datang ke Bali," pungkasnya.

Para wisatawan yang datang ke Bali sejak tanggal 17 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021 sebanyak  366.666 orang. Selama di Bali, secara umum para wisatawan ini telah mentaati protokol kesehatan dengan tertib dan disiplin, yaitu mengikuti uji swab berbasis PCR bagi pelaku perjalanan yang memakai transportasi udara dan uji rapid test antigen bagi pelaku perjalanan yang memakai transportasi darat dan laut.

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait