BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Gianyar mendukung terpenuhinya jaminan sosial ketenagakerjaan kepada calon-calon pekerja yang sedang menjalani pelatihan.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPDT) Balai Latihan Kerja Agtobisnis dan Industri Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Non guna meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja dalam pengembangan Standarisasí Kompetensi Kerja.
Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Berbasis Kompetensi ini adalah agar setelah mendapatkan kompetensi diharapkan mampu menerapkan ilmu dan keterampilannya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil, terlatih dan kompeten di bidangnya masing-masing.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Gianyar Pandu Aria menyampaikan mendukung terpenuhinya jaminan sosial ketenagakerjaan kepada calon-calon pekerja yang sedang menjalani pelatihan.
"Diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan serta dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja khususnya yang ada di Kabupaten Gianyar,” ujarnya.
Perlindungan melalui jaminan sosial ketenagakerjaan saat mengikuti pelatihan sering terlupakan, padahal sama pentingnya, karena resiko kecelakaan kerja dapat menimpa para calon pekerja ini,” katanya.
“Jika terdaftar dikita, BPJAMSOSTEK akan memberikan perlindungan bagi peserta pelatihan mulai dari perjalanan pergi dan pulang menuju tempat pelatihan, maupun saat sedang menjalani pelatihan, ” tambah Pandu Aria.
Menurut dia dengan memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut maka saat terjadi musibah para peserta mendapat manfaat langsung dari program yang didaftarkan.
BPJS Ketenagakerjaan memiliki beberapa program yakni Jaminan Kematian (JK), Jaminan Kecelakaan (JKK) , Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Sementara Kadisnaker Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani SE., MAP mengapresiasi pelaksanaan ini merupakan tempat atau wadah untuk mengasah keterampilan yang dimiliki melalui program-program yang ada. “Ini adalah basic yang harus bapak/ibu pahami. Kalau kita mau kerja, pertama harus punya keahlian, punya skill,” ujarnya.
Tuangkan Komentar Anda