BPJAMSOSTEK Bahas Kebaruan Layanan Dalam Tatanan Baru, Ini Penjelasannya

BPJAMSOSTEK Bahas Kebaruan Layanan Dalam Tatanan Baru, Ini Penjelasannya

BPJAMSOSTEK ambil langkah cepat dalam pembenahan pelayanan kepada masyarakat, khususnya ketika dunia dihantam Pandemi COVID-19. Terhitung sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, BPJAMSOSTEK menginisiasi protokol Lapak Asik (Layanan tanpa Kontak Fisik).

Setelah berjalan selama beberapa bulan, manajemen BPJAMSOSTEK merasa perlu untuk menyampaikan perkembangan sekaligus edukasi terkait Lapak Asik kepada masyarakat, salah satunya dengan menggelar Webinar.

Acara ini dibuka Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK, Guntur Witjaksono. Turut hadir dalam webinar tersebut  dengan menghadirkan Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto sebagai Keynote Speaker (pembicara utama). 

Selain itu, Direktur Pelayanan Krishna Syarif serta Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, Sumarjono ambil bagian sebagai narasumber dalam webinar yang digelar. 

Pemangku kepentingan sebagai penanggap yang juga tampil dalam kegiatan ini, diantaranya Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, Direktur Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang, Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Keuangan Made Arya Wijaya. 

Juga hadir dalam webinar, Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Moch Ihsanuddin, perwakilan dari DJSN Paulus Agung Pambudi, dan perwakilan dari Ombudsman Laode Ida.

Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto menjelaskan, webinar ini diikuti 5.044 orang melalui aplikasi zoom dan disaksikan 2.135 viewers pada kanal Youtube resmi BPJAMSOSTEK dan digelar selama 3 jam. 

Bagi para peserta yang berhasil registrasi dan mengikuti webinar nantinya juga akan diberikan e-Sertifikat dari BPJAMSOSTEK. 

"Semoga kebaruan pelayanan di tengah pandemi yang kami terapkan ini dapat memberikan gambaran dan menjadi masukan institusi publik ataupun instansi lain dalam memberikan layanan kepada masyarakat, dan tidak menjadikan kondisi pandemi ini sebagai halangan untuk tetap dapat berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara," jelas Agus dalam Webinar Pelayanan Tanpa Kontak Fisik "One to Many di Era New Normal, Kamis (9/7/2020). 

Sedangkan dalam pidatonya Agus Susanto menyampaikan, pentingnya lembaga publik yang core valuenya adalah memberikan layanan kepada masyarakat melaksanakan tugas dengan baik dan tetap memberikan pelayanan dalam kondisi apapun. 

"Pandemi COVID-19 ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi institusi seperti kami yang harus selalu siap memberikan layanan terbaik kepada pekerja yang merupakan peserta kami," katanya. 

Kemudahan yang ditawarkan melalui Lapak Asik kata Agus bukan tanpa kekurangan. Namun pihaknya dipastikan terus berkeinginan untuk selalu melampaui ekspektasi peserta dalam memberikan layanan. Jika peserta menemui kendala dalam mengajukan aplikasi melalui Lapak Asik, layanan One to Many sudah menjadi solusi untuk dapat mengakomodir kendala yang dialami peserta.

"Kami bahkan telah membuka layanan offline di Kantor-kantor Cabang dengan tetap berpedoman pada kebijakan PSBB. Layanan One to Many yang kami terapkan dinilai mampu memberikan layanan yang optimal dengan waktu yang efisien," tegas Agus. 

Layanan One to Many yang dimaksud Agus berupa pelayanan offline di Kantor Cabang BPJAMSOSTEK menggunakan fasilitas video yang terhubung dengan petugas dan mengakomodir 4-6 orang peserta dalam waktu bersamaan. 

Sejak pemberlakuan protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BPJAMSOSTEK mengkonfirmasi terjadinya peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan. 

Jika sebelumnya pada masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8.000 orang, diera new normal pekerja yang dilayani mencapai 15.000 orang. Bahkan pada tanggal 2 Juli 2020, sempat mencapai lebih dari 16.800 orang per hari di seluruh Indonesia. Hal ini tidak lain karena adanya peningkatan kapasitas baik dari infrastruktur TI maupun personil yang bertugas dibagian Customer Service.

"Terhitung hingga Juni 2020, jumlah pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua) mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10% (yoy) dengan nominal mencapai Rp14,35 Triliun atau meningkat 16% (yoy). Jika dilihat dari pengajuan klaim sepanjang bulan Juni 2020, terjadi lonjakan sebesar 131% atau sebanyak 287,5 ribu dengan nominal Rp3,51 Triliun, dimana jumlah tersebut meningkat 129% lebih besar dibanding pengajuan klaim JHT sepanjang bulan Juni tahun 2019 yaitu sebanyak 124,5 ribu pengajuan klaim JHT," urai Agus. 

Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Krishna Syarif menjelaskan protokol Lapak Asik telah membuka wawasan baru. 

"Kita secara tidak langsung diarahkan untuk mengubah mekanisme layanan agar beralih menjadi online atau tanpa kontak fisik dengan menyediakan beragam kemudahan namun harus tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data," ujarnya. 

"Protokol Lapak Asik ini terbukti mampu mendorong masyarakat pekerja untuk juga beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJAMSOSTEK. Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya ketidaknyamanan dari peserta saat mengakses Lapak Asik, kami terus belajar dan mengembangkan sistem agar tetap reliable," sambung Krishna.

Sementara Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJAMSOSTEK, Sumarjono menyampaikan soal komitmen pihaknya mengaplikasikan sistem Teknologi Informasi yang diadaptasikan dengan kondisi terkini. Menurutnya perkembangan dan penerapan teknologi di BPJAMSOSTEK sangat baik. 

"Mulai dari sistem administrasi kepesertaan, pengajuan klaim hingga aplikasi mobile yang mendukung berbagai fitur tambahan untuk memenuhi kebutuhan peserta. Semua telah diterapkan di BPJAMSOSTEK dan berjalan dengan baik. Termasuk juga dengan sistem yang digunakan oleh protokol Lapak Asik, semua dikembangkan dan dikelola oleh internal BPJAMSOSTEK," katanya. 

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades bersama seluruh penanggap yang lain memberikan apresiasi atas langkah BPJAMSOSTEK dalam memberikan pelayanan selama masa pandemi melalui mekanisme Lapak Asik. 

Secara spesifik Melki menekankan agar BPJAMSOSTEK memperkuat mekanisme pelayanan baru ini dalam sebuah regulasi, sehingga menghasilkan keseragaman di seluruh kanal layanan.

Senada dengan Melki, Laode Ida juga mengapresiasi dan telah membuktikan secara langsung kesuksesan pelayanan Lapak Asik di salah satu cabang BPJAMSOSTEK. Ia beranggapan mekanisme ini patut ditiru oleh institusi lain karena mampu menyederhanakan birokrasi dan kinerja dapat terukur dengan baik. 

"Namun untuk terus menjaga kualitas layanan, BPJAMSOSTEK harus terus memperhatikan indikator kepuasan pelanggan baik melalui survey maupun melalui percakapan di media sosial," tuturnya. 

Sementara itu Direktur Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang menanggapi pelayanan BPJAMSOSTEK yang sudah baik ini dengan apresiasi yang tinggi.

"Namun BPJAMSOSTEK harus tetap memperhatikan tantangan-tantangan yang muncul nantinya dan tidak mengesampingkan kemudahan layanan pada program lainnya serta memberikan solusi atas keluhan peserta," sebut Haiyani Rumondang.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait