BI Bali Panen Perdana Klaster Bawang Putih KTT Manik Pertiwi Wanagiri Buleleng

BI Bali Panen Perdana Klaster Bawang Putih KTT Manik Pertiwi Wanagiri Buleleng

Sejak digalakkannya program swasembada bawang putih oleh Pemerintah sejak beberapa tahun terakhir, budidaya tanaman ini menjadi kembali dilirik oleh Petani untuk dibudidayakan kembali, karena Petani melihat komitmen Pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut khususnya bagi peningkatan kesejahteraan petani. 

Panen Kelompok Manik Pertiwi atas prakarsa Bank Indonesia.  Kelompok petani ini menjadi binaan BI sejak Tahun 2017. Secara khusus, diarahkan ke penanaman bawang putih secara organik.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan keberhasilan pengembangan bawang putih sebagai salah satu komoditas pangan strategis tentunya akan memberi pengaruh terhadap stabilitas harga dan inflasi pangan di Bali ini, sekaligus membantu upaya pengurangan defisit neraca transaksi berjalan akibat impor bawang putih yang saat ini membanjiri pasar domestik.

"Tidak saja untuk Buleleng, tapi Bali secara keseluruhan. Harapannya bisa secara nasional kita ikut menyambut ketersedian bawang putih di dalam negeri,"paparnya."di sela- sela Panen Persama Komoditas Bawang Putih dan Penyerahan Bantuan PSBI KTT Manik Pertiwi Binaan KPwBI Bali di Desa Wanagiri Sukasada, Buleleng, Kamis(6/8/2020).

"Bahwa bawang putih sebagai komoditi penyumbang inflasi harus dijaga baik karena memang sangat dibutuhkan masyarakat. Termasuk konsumsi import juga dari Cina, sehingga dengan produksi sendiri tidak perlu lagi import ke Cina. Sehingga devisa tidak keluar,"jelasnya.

Trisno Nugroho menegaskan penyaluran bantuan sosial kepada usaha pengembangan pertanian, merupakan salah satu wujud pertisipasi, sekaligus komitmen BI dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Komitmen tersebut kami wujudkan dengan memberikan bantuan sosial, pengembangan usaha budidaya bawang putih lokal yang dilakukan Kelompok Tani Manik Pertiwi ini,” jelasnya.

"Pencapaian tersebut perlu terus kita tingkatkan baik dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi, maupun dengan berbagai inovasi sebagaimana selama ini dilakukan dengan menerapkan pola budidaya organik berbasis MA-11, dengan pendampingan petani pakar Bapak Dewa Ketut Gata," kata Trisno.

Belum lama ini, kata dia, kelompok Manik Pertiwi juga difasilitasi untuk dapat memperoleh bantuan teknis pelatihan budidaya organik langsung dari pakar pembuat MA-11 yaitu dr. Nugroho Widiasmadi yang hadir ke tempat ini sebelum masa COVID-19.

"Pendampingan dan bantuan teknis kami upayakan untuk secara terus dapat diberikan kepada kelompok Manik Pertiwi agar produktivitas dapat terus meningkat, dan memberikan kemanfaatan dari sisi ekonomi bagi para petani, melengkapi hasil hortikultura lain seperti sayuran, buah, dan bunga, yang menjadi hasil lahan selama off season penanaman bawang putih," imbuh Trisno.

Sementara itu ditempat sama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi bantuan sosial Bank Indonesia Perwakilan Denpasar sebagai stimulan serta motivasi bagi petani.

Dengan bantuan yang diberikan, produksi dan kualitas bawang putih lokal yang dibudidayakan  bisa meningkat dan dapat memenuhui kebutuhan warga masyarakat, sebagai bentuk upaya penguatan pangan nasional.

Peran serta Bank Indonesia dalam pembangunan sektor pertanian ini juga sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam mengembangkan Kawasan Danau Buyan.

“Masterplannya sudah selesai, Revitalisasi Danau Buyan akan fokus pada pembangunan ecotourism dengan Konservasi Pertanian dan Agrowisata. Ini, yang saya maksud sejalan dengan program sosial Bank Indonesia, tentunya dapat disinergikan, termasuk dengan BWS Bali Penida dan BKSDA Bali selaku pengelola TWA Buyan-Tamblingan,” jelasnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait