BBTF 2019 Potensi Transaksi Rp 9,06 Triliun

BBTF 2019 Potensi Transaksi Rp 9,06 Triliun

Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-6 resmi ditutup di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Jumat (28/6/2019). Kegiatan tiga hari (26 - 28 Juni 2019) itu diikuti 234 seller, dan 303 buyer. Buyer berasal dari 46 negara asal 5 benua, dengan komposisi 101 datang dari zona West/Eastern Europe, 28 dari zona Timur Tengah, 67 negara kawasan Asia Tenggara, dan 27 berasal dari Australia serta Selandia Baru.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata (Asita) Bali, I Ketut Ardana mengaku puas dengan torehan BBTF tahun 2019. Alasannya, pembukuan potensi transaksi sesuai dengan target yang pihaknya pasang.

"Kita tetap seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, bahwa potensi transaksi itu adalah Rp9,06 triliun. Karena buyers yang sudah registrasi sebelumnya itu, itu yang memang datang. Sebenarnya ada trade buyer juga tambahan datang, tetapi kami tidak hitung itu. Jadi yang sudah teregistrasi saja yang kita anggap riil, aktual terjadi. Jadi Rp9,06 triliun," katanya kepada wartawan usai penutupan BBTF 2019.

Ardana menyebut, buyers yang hadir dalam BBTF tidak hanya tertarik terhadap Bali. Beberapa daerah yang diproyeksikan menjadi destinasi Bali baru juga mampu menarik animo buyers yang hadir dari 46 negara tersebut.

"Kan sekarang ini banyak sekali daerah yang berpartisipasi. Provinsinya ada 19, kemudian kabupatennya 27 kabupaten yang berpartisipasi. Jadi kami merasa sangat senang sekali, dan tahun depan kami berharap lebih lagi daripada itu, lebih dari 19 provinsi yang berpartisipasi, dan kami yakin itu akan lebih. Kenapa demikian? Karena Bali and Beyond Travel Fair ini sudah semakin dikenal, baik itu didalam maupun diluar negeri," ujarnya.

"Buktinya seperti tadi itu ada buyer dari Maroko, ini yang pertama kali ada buyer dari Maroko. Dan tadi saya sudah bicara juga, mudah-mudahan kedepan mereka datang dengan lebih banyak lagi tour operatornya," imbuhnya.

Ardana meyakini, kedepan BBTF akan tumbuh semakin besar. Bahkan khususnya tahun depan, pihaknya menargetkan buyer dari 50 negara akan bergabung dalam Bali and Beyond Travel Fair.

Berbicara BBTF tahun 2020, Asita Bali telah menunjuk Kabupaten Sumba Barat sebagai co-host. Penunjukan itu menurut Ketua Asita Bali telah mempertimbangkan sejumlah hal. Salah satunya adalah daya tarik dari kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut.

"Ya Sumba Barat mentetapkan diri untuk menjadi co-host tahun 2020 karena mereka merasa sangat penting berada di BBTF untuk memperkenalkan kepada dunia. Karena Pulau Sumba ini kan sudah di media beberapa waktu lalu menjadi pulau yang terindah di dunia," papar Ardana.

"Dan memang kenyataannya Sumba ini mempunyai daya tarik yang sangat banyak sekali, apakah itu alamnya, budayanya, dan masyarakatnya juga, jadi itu akan menjadi potensi yang sangat bagus sekali," pungkasnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait