Dukung Seni Tradisional, Pemprov Kembali Gelar Bali Mandara Mahalango

Dukung Seni Tradisional, Pemprov Kembali Gelar Bali Mandara Mahalango

Pasca penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 37, Pemprov Bali kembali menggelar event kebudayaan bertajuk Bali Mandara Mahalango (BMM). Penyelenggaraan BMM tahun ini merupakan penyelenggaraan kali kedua yang bertujuan sebagai pendukung upaya penggalian, pelestarian dang pengembangan seni tradisional yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta saat membuka pelaksanaan BMM 2015 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar 

lebih lanjut bernilai sangat penting dalam upaya merevitalisasi nilai-nilai kesenian, sehingga tetap hidup dan berfungsi dalam masyarakat, ditengah tantangan globalisasi saat ini. Ini merupakan bentuk komitmen Pemprov dengan mendukung dan memberikan ruang yang lebih luas bagi para seniman dan budayawan untuk berkreasi dan bersosialisasi. Berbagai karya seni-budaya akan ditampilkan dalam kegiatan ini, mulai dari pagelaran kesenian, peragaan busana, sampai pada pameran industri kecil dan kerajinan seni yang merupakan representasi kekayaan budaya Bali. 

Oleh karenanya Sudikerta mengajak seluruh komponen masyarakat Bali untuk turut memberikan perhatian serius dan berpartisipasi aktif dalam pelestarian budaya. Ia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi wahana sosialisasi sekaligus promosi para seniman dan budayawan serta pengerajin, untuk selanjutnya menumbuhkan inspirasi serta mendorong kreativitas untuk melahirkan karya-karya seni budaya yang berkualitas tinggi. 

Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Dewa Putu Beratha yang juga sebagai  Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, menyampaikan bahwa kegiatan Bali Mandara Mahalango ini mengambil tema “ Dinamika Seni Budaya Menuju Kesejahteraan, Kemajuan dan Keagungan Peradaban Bali”. 

Ia mengungkapkan bahwa tema tersebut mengandung makna penting sekaligus spirit bagi masyarakat Bali untuk terus bekarya sesuai dengan perkembangan seni budaya dan lingkungan sosial yang sangat dinamis. Kegiatan yang akan berlangsung selama 48 hari ini, akan dikemas dalam materi Pagelaran Kesenian, Pameran Pembangunan Provinsi Bali Tahun 2015, HUT Pemprov Bali ke-57 Tahun 2015, HUT Proklamasi RI ke-70, Bali Mandara Award, Final Pemilihan Jegeg Bagus Bali, serta Pameran Industri Kerajinan dan Kuliner.
 Kegiatan ini diharapkan dapat melepaskan dahaga masyarakat dalam menikmati berbagai kreasi seni tradisional yang ada di Bali. Disamping itu, ia juga berharap momentum tersebut dapat dijadikan wahana bagi masyarakat Bali untuk lebih mengenal seni dan kerajinan tradisional Bali serta memanfaatkaan Taman Budaya sebagai pusat kesenian dan tempat rekreasi. 

Pada pembukaan Bali Mandara Mahalango II tersebut juga ditampilkan pementasan kolaborasi Wayang Joblar dengan Pramusti Bali (Persatuan artis, musisi, pencipta dan insan seni) yang mengambil judul “Sengkuni Punyah, Delem Kedewan-Dewan”. 

Dalam pemetasan tersebut Pramusti Bali menampilkan bentuk seni pop-modern yang dikolaborasikan dengan Wayang Joblar yang mengedepankan pada seni tradisi atau pewayangan. 

Admin
Author : Admin

Kabardewata.com | Media cerdas dari Bali adalah media online independen, berintegritas dan terpercaya menjadi rujukan informasi oleh pembaca.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait