Daya Saing Pariwisata Indonesia Naik Empat Peringkat

Daya Saing Pariwisata Indonesia Naik Empat Peringkat

Berdasarkan data The Travel and Tourism Competitiveness Index yang dilansir World Economic Forum (WEF) 2013, daya saing pariwisata Indonesia mampu naik empat peringkat. Indonesia juga menonjol di kategori culture and heritage (budaya dan warisan sejarah) dan rich natural resources (140 negara yang diteliti WEF.
 
Trend lain yang juga menguntungkan Indonesia adalah semakin tingginya minat wisatawan terhadap perjalanan wisata budaya. Seperti dilaporkan dalam Economic Creative Report 2013: Widening Local Development Pathway yang diterbitkan oleh UNESCO dan UNDP bahwa dalam tataran global saat ini sedang berlangsung trend dimana warisan budaya kini menjadi aset yang semakin berharga dan makin menyatu dengan pariwisata.
 
Sebagai negara yang kaya dengan ragam budaya dan peninggalan budaya, trend ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk lebih mengintegrasikan ekonomi kreatif berbasis budaya sebagai daya tarik pariwisata untuk lebih mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, terutama bagi usaha skala kecil dan menengah.
 
Trend gaya hidup ekonomi hijau (ramah lingkungan) yang makin meningkat memberi prospek yang lebih cerah bagi Indonesia, mengingat kekayaan dengan keragaman hayati serta masyarakat adat untuk mengembangkan wisata alam dan ekowisata.
 
Berbagai perkembangan positif tersebut juga terlihat sudah diantipasi oleh sejumlah pelaku industri pariwisata seperti terlihat pada pertumbuhan nilai investasi. Tahun 2013 lalu, investasi di sektor pariwisata mencapai US$ 602,648 juta terdiri atas US$ 462,47 juta dalam bentuk PMA dan US$ 140,18 juta dalam bentuk PMDN. Sebagian besar diperuntukan pembangunan hotel dan restoran.
 
Beberapa contoh investasi yang sedang dan akan dilakukan dalam mengantisipasi meningkatnya permintaan, termasuk di second dan third tier cities adalah antara lain tiga operator dalam negeri (Grup Santika Hotel, Tauzia Hotel dan Dafam Hotel) tercatat sebagai operator nasional yang agresif melakukan ekspansi. Rencananya, operator ini akan menambah 140 jaringan hotel mereka sampai 2015 mendatang.
 
Operator asing Carlson Rezidor bersama mitranya PT Panorama Group merencanakan memperluas jaringannya dengan membangun 20 hotel baru dalam   5 – 7 tahun ke depan. Empat di antaranya mulai direalisasikan pada tahun ini di Lampung, Bali, Makassar dan Bandung, dengan nilai investasi sekitar US$ 250 juta.
 
Disamping itu, operator asing yang bekerja sama dengan sejumlah investor dalam negeri juga melakukan ekspansi.  Saat ini sudah ada 76 Hotel Aston, termasuk Aston Belitung yang baru saja diresmikan, dan direncanakan 150 lagi dalam 3 – 5  tahun kedepan. Sedangkan Accor group yang sudah beroperasi selama 20 tahun di Indonesia dan mengoperasikan 70 hotel di 24 kota di Indonesia akan mentargetkan 100 hotel atau 20.000 kamar pada tahun 2015
kekayaan dan keindahan alam). Untuk faktor harga, Indonesia dipandang sebagai destinasi yang berdaya saing karena value for money berada pada peringkat 9 dalam daya saing harga dari
 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait