Prihatin, Bali Peringkat 3 Besar Perempuan...

Prihatin, Bali Peringkat 3 Besar Perempuan...

DENPASAR – Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati 31 Mei kemarin ditandai dengan keprihatinan mengenai meningkatnya jumlah perokok di Indonesia. Padahal, kampanye antirokok sebetulnya makin gencar dewasa ini. Yang lebih disoroti adalah peningkatan jumlah perempuan perokok di Indonesia, yakni dari sebelumnya (tahun 2010) sebanyak 4,1 persen, kemudian menjadi 6,7 persen dari total jumlah perempuan di negeri ini.

Bahkan, di Bali persentase jumlah wanita perokoknya berada di atas rata-rata persentase nasional. Pada tahun 2010, dari jumlah total perempuan di Bali sebanyak 1.930.000 orang, sebesar 7,2 persen-nya adalah perokok (atau sekitar 140.000 orang). Pada saat ini diperkirakan jumlah wanita perokok di Bali bertambah 2 persen dari angka sebelumnya, yakni mencapai sekitar 9 persen dari total jumlah penduduk perempuan di provinsi ini atau sekitar 180.000 orang.

“Sekarang ini diperkirakan jumlah perempuan perokok di Bali masuk peringkat tiga besar di Indonesia. Ini tentu mengkhawatirkan. Pada tahun 2010, jumlah perokok perempuan di Bali masih di urutan ke-6 di seluruh Indonesia,” kata Koordinator Bali Tobacco Control Initiative (BTCI), Made Kerta Duana, ketika dihubungi Tribun Bali, Minggu (31/5/2015).

Meningkatnya jumlah perokok di kalangan perempuan di Bali ini disayangkan oleh Made Kerta Buana.  Pasalnya, sebagai tujuan wisata kelas dunia, Bali semestinya justru diharapkan lebih terbebas dari polusi, termasuk polusi asap rokok.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada 2014 jumlah total penduduk Bali (laki-laki dan perempuan) adalah sebanyak 4,1 juta jiwa, dengan rasio perempuan dan laki-laki hampir seimbang 50:50. Berdasarkan data Riset Kesahatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2010, peringkat pertama jumlah perokok perempuan terbanyak di Indonesia diduduki oleh Provinsi Kalimantan Tengah, urutan kedua Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur), ketiga Provinsi Papua, keempat Papua Barat, kelima Provinsi Maluku Utara dan keenam Provinsi Bali.

Sedangkan hasil Riskesdas Kemenkes 2013 menunjukkan jumlah perempuan perokok terbanyak di Indonesia adalah di Provinsi Papua.

Yaitu hampir 12 persen dari jumlah total perempuan di sana. Pada konferensi mengenai dampak rokok bagi kesehatan di Jakarta akhir pekan lalu, Menteri Kesehatan Nina F. Moeloek memprihatinkan peningkatan jumlah perempuan perokok di Indonesia, yang kini mencapai 6,3 juta orang.

"Mengapa merokok? Perempuan turut menentukan kualitas generasi penerus bangsa. Perempuan yang sehat dengan tidak merokok dapat melahirkan anak yang sehat dan berkualitas. Kita harus hidup sehat, makan dengan gizi seimbang, tidak merokok dan tidak minum alkohol," tandas Nina. (*)

 

Sumber: tribunbali

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait