MEA Perkokoh Posisi Tawar Desainer Mode‎

MEA Perkokoh Posisi Tawar Desainer Mode‎

Kabardewata - Para disainer yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber (IFC), menilai penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bukanlah momok yang menakutkan. Justru dengan MEA, para desainer dapat memperkokoh posisi tawar dunia mode atau fashion Indonesia dikawasan Asia Tenggara.

Alasan dari keyakinan itu adalah tidak adanya kompetitor setara yang dapat menyamai ragam gaya dan kreatifitas disainer tanah air. Pernyataan itu dikemukakan Ketua IFC Cabang Denpasar, Dwi Iskandar disela-sela pengukuhan kepengurusan IFC Cabang Denpasar, di Indonesia Tourism Information Centre (ITIC) di Kuta. Ditambahkan, untuk dikawasan Asia Tenggara, dunia mode Indonesia yang paling maju dan kreatif dalam menelorkan karya, sedangkan negara lain seperti Singapura hanya unggul untuk produk yang sifatnya massal.

"Untuk di Asia Tenggara, saya pikir tidak ada yang menjadi saingan untuk Indonesia. Karena pelaku di Indonesia memiliki kekuatan tersendiri. Negara lain seperti Singapura lebih pada mass production yang mengutamakan kuantitas, kalau kita menggunggulkan kreatifitas dan eksklusifitas," katanya. 

Posisi tawar dunia mode Indonesia, menurut Dwi Iskandar dibuktikan dari tingginya permintaan pasar negara-negara maju terhadap hasil rancangan anak negeri. Pasar atau negara yang sampai saat ini cukup setia mengeksport pakaian asal Indonesia, diantaranya tersebar dikawasan Eropa dan Asia.

"Banyak sekali negara-negara yang meminta rancangan kita. Terakhir teman-teman masih memenuhi permintaan dari beberapa negara dikawasan Eropa dan Asia. Tetapi mayoritas permintaan dari Eropa," tambahnya‎‎


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait