‎Industri Pariwisata Masih Normal Pasca Tragedi Thamrin

‎Industri Pariwisata Masih Normal Pasca Tragedi Thamrin

Kabardewata - Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan komunikasi dengan berbagai pelaku pariwisata baik di Jakarta, Bali, Batam dan Yogjakarta dan memperoleh informasi langsung telah memastikan hingga hari ini industri pariwisata Indonesia berjalan normal. Tidak ada pembatalan, baik dari maskapai penerbangan, perhotelan, dan travel agent ke Jakarta.

Tim Crisis Center pada hari kedua insiden bom Thamrin melakukan monitoring terhadap industry pariwisata dan sudah mengecek satu per satu keberbagai pihak. Mereka sangat percaya bahwa insiden di Thamrin itu sudah lewat, dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara.

Hasil pengecekan tim crisis center terhadap 15 hotel yang berada di sekitarjalanThamrin, yaitu Akamani Hotel, Oria Hotel, Mandarin Hotel, Hotel Cipta, Fave Hotel, Mercure Hotel, Grand Cemara Hotel, Morrisey Hotel, Amaris Hotel, Pullman Hotel, Kempinski Hotel Indonesia, Ibis Tamarin, Sari Pan Pacific, Art Hotel Grand Hyatt dan Hotel Kosenda, semua hotel telahmelakukanpengetatanpengamanan.  Konfirmasi diberikan oleh masing-masing hotel sebagian besar menyatakan bahwa tidak ada pembatalan tamu hotel atau eksodus, hanya 3 hotel yang terjadi pembatalan itu pun kurang dari 10%.

Sedangkan situasi Bandara Soekarno-Hatta pasca insiden jalanThamrin, khususnya di  Terminal 2 cenderung sepi, menurut keterangan Komandan Pengamanan bahwa dari pagi hingga siang serta berdasarkan jadwal penerbangan internasional tidak terjadi eksodus penumpang, dan tidak terjadi pembatalan penerbangan dari atau keluar negeri, semua berjalan normal dan pihak Angkasa Pura telah meningkatkan keamanan.

Maskapai penerbangan Philipines  Airlines, Japan Airlines, Korean Airlines, Cathay Pacific Airways, Emirates, KLM Royal Deutch, Singapore Airlines, AirasiaInt, Jetstar Asia, Malaysia Airlines, Tiger Airways, Federal Express, Saudi Arabian, Thai Airways, China Southern Airlines, Vietnam Airlines, Royal Brunei Airlines, Eva Air dan China Airlines telah mendarat  di Bandara Soetta pada hari ini dengan membawa penumpang sesuai dengan jadwalnya. Garuda Indonesia yang melayani rute internasional juga hingga saat ini tidak ada pembatalan penerbangan.

Informasi dari Biro Perjalanan terkemuka dan situs booking  tiket online, memberikan penjelasan bahwa sampai hari ini kegiatan dan aktivitas berjalan normal, transaksi pembelanjaan paket wisata berjalan seperti biasa. Dikatakan juga pembelian via online normal tidak ada penurunan, pembelian langsung tidak ada penurunan yang berarti, sedangkan untuk paket grup masih sesuai dengan jadwal tidak ada pembatalan.

Tim Crisis Center juga meminta informasi tentang respon Negara pasar utama wisman dari Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) yang berada di 13 negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, danTimur Tengah yang memberikan respons terkait keadaan / kondisi terkini pasca kejadian Bom Thamrin Kamis 14 Januari 2016. Tidak ada travel warning, hanya Negara Inggris memberikan ‘high alert’ dan Negara China memberikan label warning.Namun demikian, konsumen saat ini lebih memiliki pola pikir  yang  lebih positif terhadap keadaan krisis dan menyadari sepenuhnya bahwa segala sesuatu memiliki resiko, termasuk perjalanan kesuatu destinasi.

Rata – rata pemberitaan di luar negeri pasca Bom Thamrin bertahan selama satu hari sebagai headlines terutama untuk media cetak (Koran) yang sifatnya harian, sedangkan media online dan digital hanya sub-headlines.  Masyarakat di luar negeri lebih melihat pemberitaan secara fakta dan kondisi faktual, jadi benar – benar tidak terpengaruh akan isu yang mungkin diciptakan media untuk membentuk opini.

Group cancellation tidak terjadi di Negara-negara VITO hanya saja bulan Januari adalah low season untuk tourism, Februari dan Maret diperkirakan kunjungan dan minat wisata ke Indonesia normal (tidak terpengaruh).  

Rekomendasi  yang  bisamenjadi masukanuntuk recovery image setelah kejadian ini ialah tetap mempertahankan pemberitaan yang netral, mengedepankan fakta di lapangan, dan tetap menekankan kata kunci ‘pemerintah tetap aktif’ danturut menjaga stabilitas keamanan Negara. ‎


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait