Otonomi Daerah Masih Sisakan Kendala, Bali Perlu One Island Management

Otonomi Daerah Masih Sisakan Kendala, Bali  Perlu  One Island Management

Dalam menghadapi era otonomi daerah yang mulai diberlakukan di Provinsi Bali, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyampaikan masih terdapat beberapa kendala yang perlu disikapi sehingga nantinya akan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Hal ini disampaikan Pastika saat menjadi Keynote Speaker dengan topik “Kebijakan Prioritas Pelaksanaan Program Bali Mandara Peluang dan Kendala” pada Seminar dalam rangka memperingati HUT Pemprov Bali dan Reuni Agung IKAYANA, di Denpasar.

“Otonomi daerah membawa peluang serta kendala bagi kita, dimana satu sisi pemerintah kabupaten/kota diberikan kebebasan untuk mengimplementasikan program Bali Mandara namun di sisi lain otonomi daerah mensisakan kendala dalam memaksimalkan daya tampung dan meminimalkan resiko. Hal ini memunculkan ego kedaerahan sehingga yang kaya menjadi semain kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin”, pungkasnya.

Melihat peluang dan kendala tersebut, Pastika mengharapkan diberlakukan One Island Management dalam hal masalah tata ruang, kepegawaian, keuangan dan  pengaturan adat dan budaya sehingga nantinya kendala-kendala tersebut bisa diminimalkan.   Pastika juga menghimbau akademisi bisa mengkaji persoalan otonomi daerah dengan jujur dan jernih sesuai kemampuan akademik yang dimiliki untuk menyuarakan hal-hal yang benar sehingga ke depan tidak tersesat dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif di luar hal yang benar tersebut.

Pastika menyambut baik dan mendukung digelarnya seminar ini sebagai wahana bertukar pandangan sekaligus menyerap berbagai masukan dan saran, evaluasi dan implementasi program pembangunan daerah dalam era otonomi daerah.  “Karena dalam perjalanan pengimplementasian program Bali Mandara masih perlu dievaluasi terus-menerus dengan hati yang jujur, dengan pikiran yang jernih sehingga disinilah diperlukan peran akademisi dan perguruan tinggi untuk ikut mengevaluasi dan meluruskan kembali supaya kita sampai pada cita-cita kita,” ujar Pastika.

Sementara itu Rektor Universitas Udayana yang sekaligus sebagai Ketua Ikatan Alumni Universitas Udayana (IKAYANA), Prof. Dr. Dr. Ketut Suastika SpPD KEMD  menyampaikan  keinginan dari para alumni dan para ahli khususnya Universitas Udayana untuk menyumbangkan pikiran kepada Pemprov Bali dalam menjalankan program yang secara konsep sudah sangat baik namun masih ada yang perlu dievaluasi agar benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

Kontribusi yang berupa pikiran-pikiran yang nyata dalam bentuk riset ataupun ikut terjun langsung diharapkan bisa direalisasikan kepada masyarakat karena Ia yakin apapun program yang dicanangkan oleh Pemprov Bali pasti untuk mensejahterakan masyarakat. Ia menegaskan UNUD dan IKAYANA tidak henti-hentinya bekerjasama, berintegrasi dan berkolaborasi dengan Pemprov Bali sehingga bisa ikut membangun Bali serta menyukseskan program Bali Mandara Jilid II sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait