Gerbangsadu Diharapkan Mampu Mempercepat Penuntasan kemiskinan

Gerbangsadu Diharapkan Mampu Mempercepat Penuntasan kemiskinan
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) merupakan program terintegrasi yang diharapkan mampu mempercepat penuntasan kemiskinan. Guna mengoptimalkan pelaksanaan program ini, secara marathon Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan evaluasi lapangan ke sejumlah Desa Gerbangsadu di wilayah Buleleng. 
 
Peninjauan diawali di Desa Les, dilanjutkan ke Tejakula,Bondalem, Pacung, Kubutambahan, Bila dan berakhir di Desa Tamblang. Khusus di Desa Bila, program Gerbangsadu baru diterima tahun 2014 yang dananya segera cair.
 
Dari kegiatan evalusi ini, Gubernur menyimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan Gerbangsadu telah berjalan cukup baik. Hanya saja, ke depannya memang masih perlu terus dikawal dan dioptimalkan.
Desa Les misalnya, kucuran dana Gerbangsadu antara lain dimanfaatkan untuk modal usaha simpan pinjam, toko peralatan yadnya dan penggemukan ternak sapi.
 
 "Hingga saat ini, simpan pinjam telah dimanfaatkan oleh 92 rumah tangga miskin," ujar Ketua Bumdes Sari Lestari Desa Les Nengah Ngarjana. Di desa lainnya yang ditinjau Pastika, Program Gerbangsadu juga menunjukkan progres yang cukup positif. Bahkan Desa Bondalem mengintegrasikan program ini dengan kebersihan lingkungan yaitu dengan membentuk unit usaha Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST). Sementara di Tejakula, Gerbangsadu digunakan untuk pengembangan program Pengolahan Air Bersih yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat. Sedangkan Desa Pacung berhasil mengembangkan dana bergulis dari Rp. 800 juga menjadi Rp. 1,163 milyar.
 
 Gerbangsadu Desa Tamblang juga juga berkembang sangat pesat dengan Bumdes dan usaha simpan pinjamnya.Progres Gerbangsadu di sejumlah desa mendapat apresiasi positif dari Gubernur Pastika. Hanya saja, dia tetap berharap program ini terus dikawal dengan baik oleh semua pihak. Menurut Pastika, tanggung jawab moral dan itikad baik dari semua pihak menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program ini. Dia juga mendorong langkah lebih berani dari para pelaksana program Gerbangsadu dalam membuat rencana kerja yang lebih inovatif dan terarah.
Di hadapan warga desa penerima Gerbangsadu, Pastika kembali menjelaskan latar belakang diluncurkannya Gerbangsadu. Program ini, kata dia, dilatarbelakangi alotnya upaya penuntasan kemiskinan. 
 
"Padahal banyak sekali program yang dilaksanakan mulai dari pemerintah pusat hingga kabupaten," ujarnya. Berangkat dari fakta tersebut, pihaknya pun melakukan evalusi hingga akhirnya menemukan formula yang dinilai paling pas yaitu Gerbangsadu.
Dengan program terpadu, Gerbangsadu diharapkan bisa menjadi pendorong besar dalam upaya penurunan angka kemiskinan.  Hingga berakhirnya periode Bali Mandara Jilid II pada 2018 mendatang, Pastika menargetkan penurunan angka kemiskinan di desa Gerbangsadu hingga 50 persen. 
 
"Kalau sebelumnya 20 persen, paling tidak nantinya hanya tersisa 10 persen atau kalau bisa tinggal tersisi 5 persen," ujarnya. Meski dari peninjauan di Buleleng perkembangannya cukup baik, namun Pastika akan terus melakukan evaluasi keberlanjutan terhadap program ini. Hingga tahun 2014, Pemprov Bali telah melaksanakan program Gerbangsadu di 177 desa dan 66 diantaranya ada di wilayah Buleleng
 
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait