Warga Denpasar Ini Khawatirkan Keluarga di Sumba Barat

Warga Denpasar Ini Khawatirkan Keluarga di Sumba Barat

Deni Datamerang (22), warga Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Bali, mengaku mengkhawatirkan keluarganya yang ada di Sumba Barat, pasca adanya gempa berkekuatan 6,6 SR di kawasan itu, Jumat (12/2/2016).

"Sejak mendapat informasi gempa sekitar pukul 19.30 Wita sampai sekarang (sekitar satu jam kemudian, Red) keluarga saya tidak bisa dikontak sama sekali. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dengan mereka," kata Deni, sekitar pukul 20.15 Wita.

Deni mengatakan, dia menghubungi ibunya dan tiga kakaknya di Desa Dedekado, Kecamatan Waikabubak.

Ia juga menghubungi nomor ponsel adiknya di Desa Waimanu, Kecamatan Katikudana. Semua nomor ponsel keluarganya itu tidak ada yang bisa dihubungi. 


Pusat gempa terjadi di kedalaman 10 Km, wilayah Sumba Barat-NTT, koordinat 9,77 LS - 119,34 BT, Jumat (12/2/2016) 

Seperti diberitakan, BMKG telah melaporkan terjadi gempa 6,6 SR pada Jumat (12/2/2016).

Gempa terjadi sekitar pukul 18.02 Wita.

Pusat gempa di darat yaitu 14 km Barat Daya Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan analisis peta BMKG, intensitas gempa mencapai VI MMI (kuat) hingga VII MMI (sangat kuat).

Di daerah Waikabukak dan Waingapu Provinsi Nusa Tenggara Timur intensitas gempa VII MMI (sangat kuat), sedangkan di Waitabula, Waikelo, Praigopa, dan Memboro Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai VI MMI (kuat).

Diperkirakan 58.000 jiwa merasakan guncangan sangat kuat (VII MMI), 207.000 jiwa merasakan guncangan kuat (VI MMI), dan 228.000 jiwa merasakan guncangan sedang (V MMI).

Gempa juga dirasakan di Kota Bima (III-IV MMI) dan wilayah Bali dengan tingkat guncangan tergolong lemah (II-III MMI).
Pusat gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 10 km. Gempa tidak menimbulkan tsunami.


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunbali
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait