Ilmu pengetehuan di bidang kesehatan dewasa ini semakin berkembang dan maju dan menghasilkan sejumlah teknologi dan penemuan baru yang memungkinkan membantu manusia dalam melindungi kesehatannya. Salah satunya adalah terapi melalui pengolahan sel punca yang dikenaldenga istilah teknologi stem cell, yakni pengobatan melalui proses pengambilan dan pengembangbiakan sel-sel bagian tubuh yang sehat seperti sumsum tulang belakang maupun , plasenta dan sel binatang menjadi sel sel baru lagi.Terapi yang ini pada saat sekarang jadi alternatif pengobatan penyakit kronis seperti jantung, kanker dan diabetes, bahkan bagi kecantikan. Berdasarkan penelitian selama ini, stem cells aman bagi tubuh, lebih dari itu efek samping stem cells justru bisa berbuah manis untuk masalah penuaan atau memberikan efek antiaging.
"Saya kira stem cell ini trend baru dalam dunia pengobatan yang sangat bagus walaupun belum diakui secara resmi, dan apabila sudah diakui kemungkinan bisa mengancam pabrik obat, itu yang menjadi masalah. Karena obat-obatan yang saat ini sekitar 30 ribu, jika stem cell diakui maka akan hanya ada sekitar 40 macam obat saja, dan tentu saja banyak pabrik obat yang akan tutup, itu yang saya dengar yang masih menjadi perdebatan. Jika ini bisa bermanfaat bagi kesehatan, tentu sangat luar biasa," cetus Pastika di Denpasar.
Lebih jauh, Gubernur Pastika juga menjelaskan sel yang baik untuk dimanfaatkan dalam terapi ini adalah yang berasal dari ari-ari atau plasenta, dan ini menurutnya jika dilihat dari keyakinan di Bali memiliki korelasi dengan konsep kepercayaan Kanda Pat dimana setiap manusia yang lahir dipercaya dijaga oleh 4 saudaranya yang terdapat dalam ari-ari. "Kepercayaan di Bali yang masih di Bali yang masih di pelajari dan diterapkan sampai saat ini yakni kepercayaan Kanda Pat yang melindungi kita yang berada dalam ari-ari, ternyata ini bukan kepercayaan spiritual semata, ternyata ada penjelasan ilmiahnya juga dalam terapi tersebut, dan mungkin ada daya magis juga," ujar Pastika seraya berharap ini bisa didiskusikan lebih lanjut oleh para ahli kesehatan di Bali.
Gubernur Pastika pun menanggapi tentang keberadaan pertanian di Bali, yang diharapkan para generasi muda bisa kembali menggeluti pertanian yang juga menjadi sektor penentu pariwisata di Bali. "Seringkali kita lihat orang yang berpikir paradok tentang pariwisata di Bali, yang berbicara menjaga budaya Bali yang merupakan daerah agraris, namun saat diminta melaksanakan langsung pertanian mereka tidak mau. Yang bicara, yang punya teori, profesor, doktor, dan ahli-ahli pertanian di Bali banyak, tapi yang mau praktek langsung sangat sedikit," jelas Pastika sembari merinci pertanian yang perlu dikembangkan kedepan yakni pertanian yang bisa memberikan penghidupan bagi pelakunya dengan didukung teknologi dan kemajuan lainnya serta berpikir agraris.
"Seharusnya para petani berpikir menanam yang laku dipasar dan sesuai permintaan pasar, karena seringkali kita memaksakan untuk menanam yang kurang diminati pasar sehingga hasilnya pun kurang," imbuh Pastika.
Tuangkan Komentar Anda