Selama Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Bali Tembus 80%

Selama Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Bali Tembus 80%

Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ketika ditemui Kabar Dewata di Denpasat, Jumat (15/7/2016) mengaku, angka tersebut merupakan klimaks hunian hotel, selama periode liburan dipertengahan tahun ini, baik didalam maupun luar negeri./Bahkan dari pantauannya, ada beberapa hotel berbintang yang tingkat huniannya mencapai 85 hingga 90%, selama liburan kali ini.

“Saya lihat ada yang okupansinya sampai 85 hingga 90 persen ya. Tapi kalau dirata-ratakan sekitar 80 persen. Klimaksnya saya prediksi akan terjadi di bulan Agustus nanti,” ucapnya.

Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menambahkan, pemerintah dan pelaku usaha harus mulai berpikir ulang tentang pola zonasi akomodasi wisata di Bali, jika melihat trend peningkatan akibat libur lebaran dan high session Australia. Menurutnya langkah itu perlu dilakukan, agar kedepannya, kedatangan wisatawan domestik dengan mancanegara dalam waktu bersamaan tidak saling mengganggu. Ia tak memungkiri, wisatawan domestik dan mencanegara memiliki karakteristik, dan minat berbeda dalam menentukan akomodasi ketika tengah berlibur.

Zonasi menjadi sangat penting, agar pemerintah dan pelaku usaha dapat dengan mudah memetakan lokasi akomdasi wisata, sesuai dengan minat dan kemampuan wisatawan yang sedang menghabiskan masa liburannya di Bali.

“Ya saya pikir sudah perlu zonasi. Jangan sampai seperti sekarang, terlihat sekali ketimpangannya. Seperti kita lihat dikawasan Nusa Dua, dalam satu areal ada hotel berbintang dengan rate tinggi atau diatas 1 juta rupiah, sebelahnya ada hotel budget dengan tarif dua sampai tiga ratus rupiah. Kan persaingan jadi tidak sehat,” tegasnya.

Liburan panjang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah yang berbarengan dengan libur kenaikan kelas anak-anak sekolah dan High Session bagi wisatawan mancanegara asal Australia tampaknya memberikan dampak besar terhadap sektor kepariwisataan di Bali. Hal itu selain nampak dari banyaknya kendaraan pribadi khususnya roda empat dengan nomor polisi non-DK dijalan raya, juga terbukti dari peningkatan okupansi atau hunian akomodasi wisata di Pulau Dewata. Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) mencatat, okupansi hotel di Bali selama libur panjang lebaran, liburan kenaikan kelas dan high session menembus angka 80% secara rata-rata, dibandingkan hari biasa.

 

Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait