Peringati Kemerdekaan RI ke 71, Kodam IX Udayana Bentangkan Bendera Raksasa dan Pelepasan 300 tukik

Peringati Kemerdekaan RI ke 71, Kodam IX Udayana Bentangkan Bendera Raksasa dan  Pelepasan 300 tukik

Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-71, jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana bersama seluruh komponen, mulai dari pelajar, anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) hingga pedagang kaki lima, melakukan kirab Bali Merah Putih serta Deklarasi Indonesia damai dan penuh toleransi. Kegiatan itu dimulai dengan pengibaran bendera merah putih sepanjang 71 meter dan lebar 20 meter di Uluwatu dan dilanjutkan dengan pembentangan bendera merah putih sepanjang 71 meter serta 17 bendera besar, 8 bendera sedang dan 2016 bendera kecil di Pantai Kuta, baru-baru ini Selain itu, jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang membawahi teritorial Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu melakukan pelepasan 300 tukik (penyu).

Pangdam IX Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Kustanto Widiatmoko kepada wartawan menjelaskan, kegiatan itu sebagai perlambang peringatan hari kemerdekaan ke-71, tahun ini. Dikatakan, semua kegiatan itu bertujuan untuk menggugah semangat generasi muda, agar membuka mata bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan mudah, melainkan harus ada pengorbanan jiwa dan raga dari para pejuang, untuk menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"ini semua untuk menggugah terutama generasi muda. Meyakinkan mereka bahwa kemerdekaan tidak pernah diraih dengan mudah. Kemerdekaan diraih dengan susah payah, dengan perjuangan bersama, dan yang paling penting dengan persatuan, kesatuan dan gotong royong," ungkapnya.

Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko lebih lanjut mengatakan, selama program Bali Merah Putih, Kodam IX Udayana sudah masuk ke-800 sekolah dengan jumlah siswa 160.000 untuk di Bali, NTB dan NTT.

"Kami sudah masuk ke delapan ratus sekolah dengan seratus enam puluh ribu siswa di Bali Nusra. Kita akan terus lakukan selama bulan Agustus ini. Tujuannya hanya untuk memupuk rasa nasionalisme dan bela negara para generasi muda," jelasnya.

Ditanya tantangan terbesar Indonesia, setelah memasuki usia ke-71 kemerdekaan, jenderal bintang dua ini mengakui, dengan dinamika lingkungan yang terjadi saat ini, bukan perkara mudah untuk dikendalikan. Aspek yang tidak sejalan dengan yang dikehendaki dan bertentangan terhadap persatuan serta kesatuan yang bisa terjadi dimanapun utamanya dari media sosial dan alat komunikasi lain, memerlukan kecakapan seluruh pihak untuk melakukan pengendalian serta proteksi diri.

"Saya kira dinamika lingkungan menjadi salah satu faktor yang sebutlah tidak mudah dikendalikan. Dinamika yang sangat cepat, semua hal yang tidak sejalan dengan yang kita kehendaki dan aspek-aspek yang bertentangan dengan persatuan dan kesatuan bisa masuk kapan saja melalui teknologi dan media apapun yang sekarang tersedia dengan mudah. Kami berharap dari generasi muda, jika mampu menjaga diri sendiri, keluarga dan lingkungannya, apapun tantangannya akan kita hadapi bersama," tegas Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait