Masuk Usia 58, Pemprov Bali diharapkan Semakin Matang Selenggarakan Pemerintahan

Masuk Usia 58, Pemprov Bali diharapkan Semakin Matang Selenggarakan Pemerintahan

Semakin bertambahnya usia maka akan  semakin matang pula pengalaman yang dimiliki. Begitu pula  dengan Pemprov Bali yang saat ini menginjak usia ke-58 tahun, diharapkan semakin berpengalaman dalam menyelenggarakan pemerintahan dan bisa selalu mengantisipasi perubahan yang akan terjadi. Oleh karena itu, Pemprov Bali tetap berkomitmen menyelenggarakan pembangunan berlandaskan Tri Hita Karana sehingga tujuan Bali yang lestari dan Jagadhita bisa tercapai. Demikian harapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika seusai mengikuti Sidang Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi Provinsi Bali ke-58 di ruang Sidang Utama Kantor DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Minggu (14/8).

“Seperti yang sering saya ungkapkan, setiap keberhasilan pasti melahirkan permasalahan baru, ini yang mesti bisa kita antisipasi agar kita tidak gagap dalam menghadapi perubahan. Pemprov Bali pun tetap berkomitmen menyelenggarakan pembangunan berlandaskan Tri Hita Karana yang peduli 5 prinsip penting yakni peduli kepada pertumbuhan ekonomi (Pro Growth), kemiskinan (Pro Poor), lapangan pekerjaan (Pro Job), lingkungan hidup (Pro Environment, serta kebudayaan (Pro Culture), agar Bali yang Jagadhita bisa tercapai,” cetus Pastika.

Lebih jauh, Gubernur Pastika menjelaskan keberhasilan pembangunan yang bisa menimbulkan permasalahan baru dan perlu diantisipasi utamanya pada sektor pariwisata yang menjadi sumber PAD utama Bali, yakni semakin berkembangnya pariwisata akan menimbulkan pertambahan jumlah penduduk baik dari masyarakat Bali sendiri, luar Provinsi Bali maupun mancanegara untuk melakukan bisnis dan sebagainya yang perlu disiapkan akomodasi memadai. “Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin banyak sarana yang dibutuhkan, semakin banyak lapangan pekerjaan, semakin banyak orang yang datang, semakin banyak masalah yang timbul. Ini perlu perumahan, perlu air, perlu listrik, perlu jalan dan sebagainya, yang perlu diantisipasi agar bisa melayani para wisatawan,” rinci Pastika.

Gubernur Pastika sebelumnya juga berharap lembaga Eksekutif maupun Legislatif bisa memaknai Peringatan sebagai dasar utuk introspeksi diri dan mengevaluasi program-program pembangunan yang sudah dilaksanakan, sehingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Gubernur Pastika pun berharap program-program prioritas yang sudah dilaksanakan selama ini seperti JKBM, Bedah Rumah, Bea Siswa Miskin dan sebagainya bisa semakin ditingkatkan, agar bisa semakin dinikmat oleh masyarakat Bali. Tak hanya itu, Gubernur Pastika juga mengajak peserta untuk mereview kembali raihan-raihan maupun penghargaan yang sudah mampu dicapai Pemprov Bali, diantaranya angka kemiskinan yang menduduki terendah nomor dua ditingkat nasional, angka penggangguran terendah yang merupakan terbaik nasional, pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia yang melebihi rata-rata Nasional, serta beberapa penghargaan bergensi diantaranya penghargaan WTP selama 3 tahun berturut-turut.

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama yang juga mengharapkan peringatan hari jadi Pemprov Bali dimaknai sebagai momen introspeksi diri, tak hanya bagi pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat, untuk mengetahui peran serta apa saja yg sudah dilakukan untuk kemajuan Bali. Ia pun berharap bisa menyatukan rasa, walaupun terkadang ada perbedaan namun tetap mengutamakan rasa persaudaraan dengan berpikir, berkata dan berbuat yang baik sesuai ajaran agama. Peringatan pun menurutnya merupakan bentuk rasa syukur kehadapan Tuhan atas kesuksesan pelaksanaan proram pembangunan selama ini, dan bagi masyarakat diharapkan bisa menjadi dasar meningkatkan rasa jengah untuk mendukung kemajuan pembangunan Bali.

Sidang Paripurna Istimewa yang digelar khusus dalam memperingati Hari Jadi Pemprov Bali kali ini menjadi pelaksanaan untuk kedua kalinya, setelah tahun sebelumnya dilaksanakan sidang serupa. Pelaksanaan sidang menjadi istimewa karena dikemas secara khusus, yakni para peserta sidang mengenakan pakaian Adat Madya Bali serta dari awal hingga penutup menggunakan bahasa daerah Bali. Sidang turut diisi dengan pementasan tarian Bali diantranya tari lepas dan tari kreasi.


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait