Lemhanas RI Akan Laksanakan Studi Strategis di Bali

Lemhanas RI Akan Laksanakan Studi Strategis di Bali
Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI berencana melaksanakan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Bali pada minggu terakhir bulan Agustus 2016. Rencana itu disampaikan Pimpinan Tim Advance Lemhanas RI Brigjen TNI Horizon kepada Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam pertemuan di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (2/8).

Lebih jauh Brigjen Horizon menginformasikan bahwa saat ini Lemhanas RI tengah melaksanakan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) yang terbagi dalam dua angkatan yaitu 54 dan 55. "PPRA 54 telah melakukan studi strategis ke sejumlah wilayah di Indonesia, sementara angkatan 55 kami jadwalkan melakukan studi strategis ke Bali," paparnya. 

Selama melaksanakan studi strategis di Pulau Dewata, para siswa Lemhanas akan melakukan kajian mengenai bidang pertahanan di beberapa Kabupaten/Kota. Selain itu, peserta PPRA juga akan mengkaji ketahanan Bali di bidang kelistrikan. Kebetulan, ujar Brigjen Horizon, ketahanan energi memang menjadi fokus kajian PPRA 55. "Terlebih, Bali menjadi pilot project pengembangan energi terbarukan," imbuhnya. Terkait rencana tersebut, pihaknya berharap kerjasama semua pihak terkait agar studi strategis PPRA Lemhanas dapat berjalan lancar.
 
Wagub Sudikerta menyambut positif rencana Lemhanas RI melakukan studi strategis di wilayah Bali. Untuk itu, Pemprov siap memfasilitasi dan menyiapkan data-data pendukung yang dibutuhkan peserta PPRA Lemhanas. Sudikerta berharap, hasil kajian para siswa Lemhanas  nantinya dapat menjadi masukan bagi Bali dalam memperkuat sistem pertahanan.
 
 Wagub Sudikerta untuk memperkenalkan berbagai program Bali Mandara yang tengah dilaksanakan Pemprov Bali. Sudikerta menyebut, saat ini pelaksanaan program Bali Mandara telah memasuki Jilid II, Tahun ke-8. "Pengentasan kemiskinan menjadi fokus utama dalam pelaksanaan berbagai program Bali Mandara," ujarnya. 
 
Dia pun membeber beberapa program yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat  seperti JKBM, Bedah Rumah, Beasiswa Miskin, SMAN/SMKN Bali Mandara, Simantri, Gerbangsadu dan Jamkrida. Pelaksanaan program ini, tambah dia, secara signifikan berhasil menekan angka kemiskinan di Pulau Dewata. "Bahkan data BPS terbaru menyebut angka kemiskinan turun 1 digit yaitu dari 5,25 persen pada periode September 2015 menjadi 4,25 persen pada periode Maret 2016. Bagi kami, itu capaian yang luar biasa," tandasnya. 

Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait