Gubernur Pastika Berharap Ajang Tahunan Bali Mandara Mahalango Agar Tetap Dilanjutkan

Gubernur Pastika Berharap Ajang Tahunan Bali Mandara Mahalango Agar Tetap Dilanjutkan

alam upaya mengapresiasi seniman Bali dan pemanfaatan Taman Budaya, Art Center Denpasar, Gubernur Pastika berharap ajang tahunan Bali Mandara Mahalango agar tetap dilanjutkan.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Bali Mandara Mahalango V tahun 2018 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Werdi Budaya, Denpasar, pada Minggu (22/7/2018).
“Art Center adalah aset kita bersama, untuk itu mari kita jaga dengan memanfaatkan berbagai macam pagelaran. Selain juga untuk mengapresiasi para seniman agar terus berkesenian,” jelasnya dalam acara yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Indera serta Tjokorda Artha Ardana Sukawati.
 
Pastika juga menyampaikan bahwa pemerintah Provinsi Bali telah memberikan ruang seluas-luasnya bagi para seniman untuk berkreasi.
Diantaranya adalah Pesta Kesenian Bali yang diselenggarakan selama sebulan penuh, dilanjutkan dengan Bali Mandara Mahalango yang juga dilaksanakan selama sebulan penuh serta pagelaran Bali Mandara Nawanatya selama setahun.
 
“Dengan pagelaran-pagelaran selama setahun, seluruh seniman di Bali berkesempatan untuk menampilkan hasil karya mereka sehingga dinikmati masyarakat luas,” imbuhnya.
Selanjutnya, Pastika berharap agar para seniman dan budayawan bisa berpartisipasi dalam ajang Bali Mandara Mahalango.
 
“Saya juga harap ajang ini bisa jadi tempat sosialisasi dan promosi kesenian, serta masyarakat bisa menikmati sekaligus mengapresiasi suguhan yang dihasilkan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Dewa Beratha melaporkan bahwa ajang ini merupakan pagelaran yang sudah dilaksanakan untuk kelima kalinya.
Menurutnya, Bali Mandara Mahalango kali ini menampilkan berbagai macam kesenian, mulai dari kesenian tradisional, kolosal serta modern.
 
Tujuan dari acara ini adalah memupuk kecintaan masyarakat dan seniman terhadap kesenian Bali.
Ajang ini berlangsung dari (22/7/2018) sampai dengan (28/8/2018) selama 38 hari penuh dan dimeriahkan oleh sekitar 57 sanggar komunitas seni.
 
Pembukaan Bali Mandara Mahalango ditandai dengan pemukulan tawa-tawa, yaitu alat musik tradisional semacam gong oleh Gubernur Pastika, Sekda Dewa Indera, Tjok Ace serta Bapak Semara Putra.
Malam itu juga dimeriahkan oleh penampilan Pramusti Bali berkolaborasi dengan pelawak Bali yang menampilkan drama musikal yang bertajuk Prabu Nawa Sengap.
 


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunnews.com
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait