Gubernur Bali Meminta Perbankan Reschedule Hutang Pengungsi Gunung Agung

Gubernur Bali Meminta Perbankan Reschedule Hutang Pengungsi Gunung Agung

Seratus ribu jiwa lebih mengungsi akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kondisi itu tentu berdampak terhadap sendi perekonomian masyarakat bersangkutan.

Banyak pengungsi mempertanyakan perihal pola pengembalian hutang kepada pihak perbankan. Alasannya selama berada dipengungsian, mereka tidak memiliki daya untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang ke bank.

Menyikapi itu Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Kuta, Rabu (18/10/2017) berharap perbankan mengeluarkan kebijakan khusus bagi pengungsi Gunung Agung.

“Ya pertama saya kira Bank kan pastilah memahami situasi bencana seperti ini, sehingga kita harapkan pertama sekali adalah rescheduling dari kredit itu, dan itu sangat memungkinkan bagi bank ya. Yang kedua barangkali asuransi. Jadi kalau yang sudah dijamin oleh asuransi dan sebagainya, biasanya kredit itu ada jaminannya asuransi. Saya kira itu juga harus juga ikut membantu hal-hal yang seperti ini,” katanya.

Meski demikian Pastika meminta pengungsi Gunung Agung tetap produktif selama dikantong pengungsian. Yang jelas pemerintah menjamin akan membicarakan kondisi ini kepada seluruh lembaga keuangan di Bali.

“Artinya kita akan berbicara dengan dunia perbankan yang betul-betul force majeure istilahnya ya, ya harus kita memberikan toleransi untuk itu. Tidak mungkin kita maksa, saya katakan bahkan kalau sekarang itu banyak yang hutang di bank pelihara ayam, ya kan, ayamnya kan terlantar sekarang, kalau sapi masih bisa diajak mengungsi. Kalau ayamnya kan susah. Nah itu mau diapain. Dijual murah-murah, atau tadi suruh banknya ambil itu ayamnya,” tegas mantan Kapolda Bali ini.

Perbankan diminta tidak serta merta menyita tanah sebagai objek yang digunakan agunan oleh pengungsi Gunung Agung. Pastika menegaskan, harus ada keadilan, dan bank seyogyanya proporsional bertindak menyikapi kondisi yang terjadi akibat peningkatan aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Bali tersebut.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait