Pembuatan Film Engeline, Hotma Sebut Cuma Ingin Cari Duit

Pembuatan Film Engeline, Hotma Sebut Cuma Ingin Cari Duit

Kuasa hukum keluarga Margrieth Megawe sangat menentang keras rencana rumah produksi yang mengangkat kisah hidup Engeline ke layar lebar.

Mereka menilai rumah produksi tersebut hanya ingin mencari keuntungan semata.

"Itu manusia cuma ingin mencari duit saja, tidak punya hati, empati, tidak punya rasa kasihan. Anak kecil ini korban, terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar. Proses hukumnya masih berjalan," kata kuasa hukum keluarga Margrieth, Hotma Sitompeol, ditemui di sela sidang pembunuhan Engeline, Kamis (7/1/2016), di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali.

Hotma pun mengecam dan akan melaporkan ke polisi jika benar film tersebut dibuat.

"Ntar saya suruh tangkap itu orang, mau ngapain mereka. Mau mencari duit dari kesulitan orang. Ini kan musti dikasihani jangan dibikin mencari duit. Siapa sih itu orang yang mau bikin film," tegasnya.

Hingga kemarin, ia mengaku belum berkomunikasi dengan orang film terkait pembuatan film Engeline.

"Kita lihat nanti benar nggak dia mau bikin film. Orang itu tidak baik, kalau sampai dia berani bikin film itu, kita lihat akibatnya. Tidak ada komunikasi dan rasanya orang itu tidak berani," tandasnya.

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Margrieth lainnya, Dion Pongkor, juga menyatakan akan menuntut rumah produksi yang nekat memfilmkan kisah Engeline.

"Kita akan tuntut. Kan proses hukum masih berjalan," tegas Dion via telepon selulernya, Rabu (6/1/2016).

Kuasa hukum asal NTT ini juga mempertanyakan pihak-pihak yang telah memberikan rekomendasi agar kisah Engeline difilmkan.

Pihaknya akan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak tersebut.

"Polda itu punya hak apa. Semua yang berikan izin tanpa melalui kita akan kita tuntut," ancam Dion.

Salah satu rumah produksi yang membuat film tentang Engeline, yaitu Sonia Gandhi Cinema, menyatakan telah mengajukan sejumlah perizinan kepada pihak‑pihak terkait, di antaranya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kementerian Perlindungan Anak dan Perempuan, Polda Bali, Gubernur Bali, dan beberapa pihak lain.

Namun Polda Bali membantah telah memberikan rekomendasi kepada rumah produksi Sonia Gandhi Cinema untuk mengangkat kisah nyata (true story) Engeline ke layar lebar dengan judul Inspiring of True Story Angeline.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Heri Wiyanto, kepada redaksi menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi pembuatan film tersebut.

"Rekomendasi dari mana. Kita tidak pernah keluarkan rekomendasi untuk pembuatan film itu," tegas Heri di MapoldaBali, Kamis (7/1/2016).

Ia menjelaskan sesuai aturan internal jika ada perencanaan untuk membuat film di Bali maka Mabes Polri akan menyampaikan ke Polda Bali.


Sejumlah House Production berebut untuk membuat film Engeline



"Sejauh ini belum ada penyampaian dari Mabes Polri,"  jelas Heri.

Menurut Heri, saat ini tidak mungkin kisah hidup Engeline dapat difilmkan. Alasannya, proses hukum saat ini masih bergulir di pengadilan.

"Dasar skenarionya nanti dari mana. Proses hukum saja belum selesai," katanya.

Pihaknya menyarankan agar rencana untuk memfilmkan kisah hidup Engeline itu dilakukan setelah proses hukum selesai.

"Tunggu dulu lah. Ini kan masih sidang-sidang terus juga," ujar mantan Kabid Humas Polda Bengkulu ini.

Heri mengatakan Polda Bali mendukung jika rumah produksi tertarik untuk memfilmkan kisah Engeline jika kasusnya sudah tuntas. Namun itupun dengan catatan terdapat pesan positif bagi masyarakat.

"Film itu harus membawa pesan positif seperti nilai pendidikannya, pola pengawasan terhadap anak, aturan adopsi juga tidak sembarangan, notaris juga tidak sembarangan. Itu kan malah bagus," ucap Heri.

Adapun kuasa hukum Agus Tay Handamay, Hotman Paris Hutapea, mendukung penuh pembuatan film Engeline.
Alasannya kasus Engeline telah berhasil mencuri perhatian publik.

Selain itu, film tersebut dapat menjadi pelajaran bagi setiap keluarga Indonesia yang mengadopsi anak.

"Kita dukung kalau memang mau difilmkan," ucap Hotman.

Kuasa hukum lainnya, Haposan Sihombing mengatakan pihak Margrieth tidak perlu kebakaran jenggot dengan adanya rencana pembuatan film kisah hidup Engeline.

"Kan proses syuting juga berjalan berbarengan dengan persidangan. Jadi ngak masalah," ucap Haposan. (*)


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunbali
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait