Edukasi Masyarakat Bali Peduli Luncurkan Film Pendek

Edukasi Masyarakat Bali Peduli Luncurkan Film Pendek

Executive Director YBP, dr. Hendry Luis kepada wartawan di Denpasar, Kamis (20/7/2017) menjelaskan, "Saya Berani" adalah film pendek yang menggambarkan kehidupan seseorang dengan HIV, akan tetapi hidup sehat dan produktif. Melalui film pendek berdurasi 17 menit, Orang Dengan HIV-Aids (ODHA) diharapkan tidak lagi mendapatkan perlakukan yang tidak semestinya. Ia tak memungkiri, selama ini ODHA terkesan dikucilkan dari kehidupan bermasyarakat.

Yayasan Bali Peduli (YBP) bersama Viiv Healthcare & Bali Joe membuat sebuah film pendek. Film pendek bertajuk "Saya Berani" berisikan konten edukasi kepada masyarakat mengenai efektifitas layanan tes HIV dan pentingnya deteksi serta pengobatan dini. Film tersebut secara perdana ditayangkan di Bali Joe, Jalan Camplung Tanduk nomor 8, Seminyak, Kuta, Kamis (20/7/2017) pukul 19.30 wita.

"Film pendek ini mengajak tes dan pengobatan dini terhadap HIV. Film ini juga diharapkan dapat mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap teman-teman yang hidup dengan HIV," katanya.

Hendry Luis mengakui, pendidikan soal HIV-Aids perlu diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya mulai dari usia dini dan remaja. Alasannya dewasa ini terjadi pergeseran trend penyebaran virus tersebut. Semula penyebaran virus HIV-Aids hanya terjadi dipopulasi rentan seperti Pekerja Seks Komersial (PSK), dan pengguna narkoba suntik.

"Kayaknya sekarang hampir merata ya diseluruh lapisan masyarakat, kasusnya cukup besar, terus dulu penularannya lewat narkoba suntik paling tinggi, kalau sekarang lewat seksual. Nah orang dewasa yang sudah bisa berhubungan seks, tentu saja bisa menjadi rentang terhadap itu," ujarnya.

Hendry Luis menjabarkan hampir 14.000 orang yang hidup dengan HIV di Pulau Dewata memerlukan dukungan medis dan psikososial yang konsisten. Diantara populasi kunci LSL (Lelaki Suka Seks Lelaki) di Indonesia, tingkat HIV meningkat dari 5,35% ditahun 2007 menjadi 25,8% pada tahun 2015.

"Kalau kita sendiri sejak awal operasional ditahun 2011, termasuk ditiga klinik yang didukung Yayasan Bali Peduli, mulai dari Kuta, di Puskesmas Ubud II Anggrek, di Jalan Banteng Denpasar ini, kita sudah tes lebih kurang sembilan ribu orang, itu sampai triwulan pertama tahun 2017, yang positif lebih kurang delapan ratus orang," jelasnya.

Melihat besarnya kerentanan dimasyarakat, YBP dikatakan gencar memberikan pemahamanan, dengan masuk kesekolah-sekolah yang ada di Bali. Selain itu, Hendry Luis pun mengaku, menyasar kalangan remaja. Film "Saya Berani" disebut menjadi salah satu sarana edukasi yang tepat dan mengena langsung kepada masyarakat, khususnya kalangan muda, dengan visual dan tata bahasa yang ringan untuk dicerna.

"Film edukasi untuk mengajak anak muda tes, ikut treatment sekaligus memperkenalkan bahwa pelayanan kesehatan di Bali ini sudah ramah terhadap populasi kunci, terus tesnya gratis, pengobatannya juga gratis, sehingga kalau minum obat dan tes sedini mungkin, pasien-pasien dengan HIV dapat hidup secara normal. Itu sebenarnya pesan dari film ini," paparnya

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait