Bupati Klungkung Ingatkan Guru Jangan Hanya Beri Fotokopian

Bupati Klungkung Ingatkan Guru Jangan Hanya Beri Fotokopian

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sebelum melakukan pemantauan ke SMKN 1 Klungkungmenyempatkan diri melakukan pemantauan terkait dengan pelaksanaan Analisis Jabatan yang dikerjakan di Bagian Hukum dan Ham serta Kepegawaian.

Bupati Suwirta masih menemukan ada beberapa SKPD yang belum menyelesaikan Anjabnya. Bupati berharap agar Anjab bisa diselesaikan minggu ini sudah selesai direkap oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD), menurut informasi sampai Jumat (20/11/2015) baru 28 instansi yang sudah selesai pengerjaan Anjabnya dan siap untuk dikirim ke Menpan.

Selesai melakukan pemantauan terkait pelaksanaan Anjab, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau kegiatan Uji Kompetensi Guru (UKG) dan teknis peserta tenaga pendidik, di SMKN Semarapura, Jumat (20/11/2015).

Uji Kompetensi Guru (UKG) dihadiri pula oleh Kadisdikpora I Nyoman Mudarta, serta pejabat terkait lainnya. Tujuan dari pelaksanaan uji kompetensi ini adalah agar guru bisa menggunakan UKG sebagai sarana untuk mengembangkan diri, guru yang terus belajar akan menjadi inspirasi nyata bagi siswa.

Jumlah peserta sebanyak 2.838 yang diikuti oleh guru TK sampai dengan tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Klungkung, Bali.

Panitia penyelenggara dalam hal ini Bisnis Pariwisata (Bispar) dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga KabupatenKlungkung, kegiatan ini diselenggarakan 9 November sampai 21 November mendatang dengan materi yang diuji adalah Kemampuan Mengelola Pembelajaran Peserta Didik (Pedagodik) dan profesional.

Program ini merupakan program nasional yang dilaksanakan setiap tahun. Adapun Penilaian Kinerja Berkelanjutan (PKB) yang ditentukan sesuai rata-rata nasional yang ditentukan untuk tahun ini minimal 5,5 dan untuk di tahun 2016 sebesar 6,5 dan tahun 2017 sebesar 7,0, kata Mudarta.

Sampai saat ini penilaian UKG yang dilakukan yakni untuk nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 5,5 dan nilai terendah 2,5 sementara nilai tertinggi 9,1. Bupati Nyoman Suwirta mengatakan, guru zaman sekarang harus bisa mengukur diri sendiri, dan untuk bisa memperbaiki kompetensi yang sudah dimiliki.

Harapan Bupati Suwirta bagi guru-guru yang mendapatkan nilai rendah di bawah standar jangan berkecil hati karena masih ada waktu mengulang.

Dengan UKG ini, guru-guru yang malas belajar diharapkan nantinya mau belajar.

"Para guru diharapkan tidak ada lagi yang hanya memberikan fotokopi atau hanya memberikan catatan. Itu tidak boleh terjadi lagi, sehingga harapannya para guru nantinya mengetahui kompetensinya masing-masing," katanya. (*)


Ditayangkan sebelumnya dari situs tribunnews
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait