Sasar Calon Pengusaha,BPJS Ketenagakerjaan Gelar 40 Menit Mengajar

Sasar Calon Pengusaha,BPJS Ketenagakerjaan Gelar 40 Menit Mengajar
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggelar kegiatan 40 Menit Mengajar bertajuk "Kenali Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan Sejak Dini". Kegiatan yang diikuti puluhan mahasiswa Udayana tersebut dilaksanakan di Gedung Rektorat Kampus Universitas Udayana (Unud) Jimbaran, Senin (27/11/2017). 


Deputi Direktur bidang Wasrik (Pengawasan dan Pemeriksaan) dan Kemitraan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat, I Nyoman Mastera kepada wartawan menjelaskan, kegiatan serangkaian HUT ke-40 BPJS Ketenagakerjaan itu untuk meningkatkan brand awareness. Menurutnya mahasiswa sebagai calon pengusaha dan pekerja harus mengetahui kewajiban serta manfaat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. 

"Tentunya mahasiswa ini kan calon, kalau tidak karyawan, jadi pengusaha begitu kan. Mereka biar paham bahwa ada hak mereka nanti kalau jadi pekerja, sesuai dengan amanat Undang-Undang nomor 40 dan 24 tahun 2011. Jaminan sosial adalah hak normatif para pekerja. Kalau mahasiswa besok menjadi seorang pengusaha, tahu hak pekerjanya apa. Nah kalau mereka jadi seorang karyawan, jadi pegawai, haknya juga harus tahu begitu," ungkapnya.

Mastera mengemukakan tidak sedikit masyarakat termasuk mahasiswa yang belum mengerti peran BPJS Ketenagakerjaan. Kondisi itu dikarenakan bias pemahaman keberadaan serta fungsi antara BPJS Kesehatan dengan BPJS Ketenagakerjaan.

"Ya ini yang mau kita sampaikan. Kalau sementara kita ngomong BPJS, sakit gitu ya," ujar Mastera. 

Alasan dipilihnya Universitas Udayana menurut Deputi Direktur bidang Wasrik (Pengawasan dan Pemeriksaan) dan Kemitraan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat ini dikarenakan Bali sebagai destinasi wisata. Pulau Dewata dianggap menyimpan potensi kepesertaan yang besar, khusunya dari sektor informal, atau tenaga kerja bukan penerima upah.

"Bali kan tujuan wisata. Kalau kita lihat potensi Bali cukup banyak untuk sektor informal, UKM (Usaha Kecil Menengah). Kalau kita lihat di Sukawati, di Tegallalang (Gianyar) itu satu jalan itu kan UKM ya. Nah ini yang belum tersentuh program BPJS Ketenagakerjaan. Melalui mahasiswa yang notabene dari beberapa daerah, bisa memberikan informasi kepada pelaku usaha yang ada di sektor informal tadi," harapnya. 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, M.S pada kesempatan yang sama mengaku akan mendukung upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap keberadaan BPJS Ketenagakerjaan. Akan tetapi ia mengimbau BPJS Ketenagakerjaan tetap melakukan sosialisasi masif kepada seluruh mahasiswa secara periodik atau berkala. 

"Dukungan Udayana cukup besar. Kerjasama ini kan perlu ditingkatkan lagi, sosialisasi diperlukan untuk mahasiswa. Karena bagaimanapun mahasiswa kan minim informasi. Informasi ini sesungguhnya perlu disosialisasikan, perlu ditingkatkan kedepan bagaimana dia menghayati perannya sebagai warga negara, sebagai mahasiswa, walaupun tidak PNS (Pegawai Negeri Sipil) kan bisa dia menabung, dan sebagainya melalui BPJS Ketenagakerjaan," katanya. 

Sudarma mengungkapkan, student body di Universitas Udayana saat ini mencapai 24.000 mahasiswa dari 13 Fakultas. Jumlah itu 20% lebih diantaranya tercatat sebagai wirausahawan muda.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait