Antisipasi Vulkanik Gunung Agung Bakamla RI Siagakan Kapal Evakuasi

Antisipasi Vulkanik Gunung Agung Bakamla RI  Siagakan Kapal Evakuasi

Status Gunung Agung di level IV (Awas) sampai saat ini belum dicabut. Sejumlah hal menjadi pertimbangan Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral belum merivisi status gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

Sejumlah pihak telah menyiapkan langkah antisipatif termasuk skenario evakuasi masyarakat terdampak peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Salah satunya dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang akan menyiagakan sejumlah kapal untuk proses evakuasi warga.

Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI, Laksamana Pertama (TNI) Semi Djoni Putra kepada wartawan di Pelabuhan Benoa, Selasa (24/10/2017) menjelaskan, pihaknya telah menyiagakan satu kapal patroli "KN Gajah Laut-4804" termasuk personel penanganan darurat Gunung Agung di Karangasem. Selain itu Bakamla RI juga akan mengkoordinasikan kapal dari sejumlah stakeholder seperti TNI Angkatan Laut, dan Kementerian Perhubungan Republik Inonesia.

"Nanti kalau misalnya kapalnya yang akan digunakan, dioperasikan oleh kita itu adalah dari TNI Angkatan Laut, dari Polisi, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kemudian dari Dinas Perhubungan. Namun jumlahnya, jumlahnya tergantung pada permintaan nanti. Kita melihat situasi daripada personel. Kalau misalnya besar kita akan meminta banyak. Jadi memintanya temporer. Sewaktu-waktu kalau misalnya akan meledak (erupsi Gunung Agung-red), kita akan meminta," ungkapnya.

Djoni Putra mengaku, pihaknya sudah menyiapkan skenario evakuasi warga, jika terjadi hal yang tidak diinginkan dari peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

"Kita sudah mengantisipasi masalah untuk kalau terjadi betul erupsi untuk Gunung Agung ini kita merencanakan untuk membawa para pengungsi-pengungsi menuju ketempat yang aman. Apabila itu akan melewati laut paling aman adalah ke Lombok (Nusa Tenggara Barati-red)," katanya.

Dikatakan untuk mempercepat proses evakuasi, Bakamla telah menyiapkan jalur terpendek dan aman. Optimalisasi Pelabuhan Padang Bai, dan Pelabuhan Tanah Ampo, Karangasem menjadi opsi utama apabila diperlukan proses evakuasi melalui jalur laut menuju daerah terdekat yaitu Pulau Lombok. Pemerintah Nusa Tenggara Barat dikatakan siap menampung sementara para warga Karangasem yang terdampak peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait